Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, doktrin pertahanan TNI tetap akan difokuskan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, meskipun TNI AD kini sudah diperkuat tank tempur utama berkemampuan ofensif Leopard.
“Doktrinnya untuk menjaga kedaulatan negara kita ini. Soal penempatan tank Leopard, nanti akan diserahkan kepada TNI AD dengan tetap berkoordinasi dengan Kemhan,” kata Purnomo, Selasa, saat ditanya soal rencana penempatan tank-tank tempur canggih itu.
Menhan mengatakan, saat ini baru dua tank yang datang untuk dipamerkan di Indo Defence yang akan dibuka Rabu (7/11/2012) di Jakarta International Expo, Kemayoran. “Kedatangan tank Leopard akan membuat tank kita menjadi komplit,” ujarnya.
Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto sebelumnya mengatakan sudah saatnya Indonesia merumuskan ulang doktrin pertahanannya. Untuk kedatangan Leopard itu, Indonesia belum memiliki doktrin untuk tank berat. “Selama ini kita menggunakan doktrin infanteri. Tank hanya digunakan untuk membantu pasukan infanteri,” katanya. Doktrin kavaleri berat, kata dia, yang bisa bertempur mandiri juga harus dibentuk. Dengan rencana pembelian helikopter serang Apache, pemerintah juga harus mengubah doktrin.
Menurut Andi, saat ini tinggal Angkatan Darat yang belum memperkuat doktrin, sementara Angkatan Laut dan Udara dinilai sudah mapan dalam pembentukan doktrin. Kemudian, Kemhan juga harus mengembangkan doktrin gabungan ketiga matra agar senjata masing-masing angkatan bisa dikerahkan dalam operasi militer gabungan. “Senjata masing-masing angkatan itu harus bisa dikerahkan dalam satu operasi militer gabungan,” katanya.
Seperti diketahui, Indonesia sudah merevisi dua kali doktrin pertahanannya. Pertama saat era reformasi dimulai dan terakhir pada 2007. “Sekarang sedang direvisi. diharapkan segera diluncurkan karena revisinya sudah selesai,” kata Andi. Setelah revisi doktrin pertahanan selesai barulah dilakukan revisi doktrin angkatan dan diperkirakan semua doktrin selesai pada 2014 mendatang.
Sumber : SoloPos
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 18 November 2012
Punya Alutsista Baru, Doktrin Pertahanan Harus Disesuaikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
Doktrin semua angkatan hrs direvisi, yg dilakukan revisi 2007 belum memuat alutsista yg baru masuk termasuk pengembangan pasukan dan doktrin induknya juga hrs mengalami perubahan . Slamat merivisi TNI.
BalasHapus