Operasi kemanusiaan membantu korban-korban banjir bandang Jakarta dari Komando Pasukan Khusus TNI AD bergerak menuju kawasan Jatinegara dan Manggarai. Beberapa titik yang jadi "langganan" banjir di sana disasar karena ketinggian air banjir belum surut.
"Kami sudah mulai bergiat di Jatinegara dan Manggarai. Bantuan kami salurkan ke sana, bahan pangan, pakaian, dan juga obat-obatan. Kami juga mengerahkan tim medis kami," kata Komandan Jenderal Komandan Pasukan Khusus TNI AD, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, di Jakarta, Jumat petang.
Sebelumnya, tim evakuasi korban banjir Baret Merah itu menyisir kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Di sana, ketinggian air banjir sampai empat meter karena persis berada di pinggir Sungai Ciliwung dan ada di cekungan ketinggian tanah.
Menurut Sutomo, banyak warga korban banjir yang tidak mau diungsikan ke penampungan yang lebih kering dan layak untuk didiami sementara waktu. "Mereka bertahan di bantaran Sungai Ciliwung, di mana mereka bermukim selama ini," katanya.
Seorang warga kawasan Bukit Duri, perbatasan Jakarta Timur-Jakarta Selatan, Daniel Dion, secara terpisah menyatakan, air banjir di kawasan itu mirip dengan hari pertama banjir. "Lokasi rumah kami memang tidak tergenang, namun akses menuju dan dari sini yang tergenang," katanya.
Hingga berita ini diturunkan Pintu Air Manggarai --pintu air terdekat dengan kawasan-kawasan itu-- ada dalam status Siaga II. Tadi siang tingkat ketinggian air di pintu air itu 925 sentimeter, sedangkan pada hari pertama 1.010 sentimeter dan 950 pada hari kedua.
Di Pintu Air Katulampa, di Bogor, Jawa Barat, ketinggian air juga meningkat dikarenakan suplai air hujan dari kawasan Bogor dan sekitarnya juga bertambah.
Sumber : Antara
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 19 Januari 2013
Tim Kopassus TNI AD ke Jatinegara-Manggarai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar