Indonesia dan Filipina akhirnya sepakat menyudahi konflik terkait perbatasan di Laut Mindanao dan Sulawesi. Perjanjian tersebut menutup negosiasi yang telah berlangsung selama 20 tahun.
Filipina dan Indonesia akhirnya menuntaskan negosiasi perbatasan yang telah berlangsung selama nyaris 20 tahun. Pemerintah di kedua negara, Jumat (23/5) menandatangani perjanjian yang mengatur kesepakatan baru soal garis demarkasi itu.
Presiden Filipina Benigno Aquino III dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan ratifikasi perjanjian di Istana MalacaƱang, Manila. Kesepakatan kedua negara mencakup perbatasan seputar Zona Ekonomi Eksklusif di laut Mindanao dan laut Sulawesi.
Aquino menyebut kesepakatan perbatasaan itu sebagai bukti "komitmen kami untuk menaati aturan hukum dan mewujudkan perdamaian dan pembagian kepentingan yang adil di wilayah perairan," ujarnya seusai penandatanganan. "Perjanjian ini adalah tonggak sejarah," imbuhnya.
Konflik di Laut Cina Selatan
Yudhoyono sendiri memuji kesediaan Filipina. "Perjanjian ini membuktikan bahwa setiap konflik bisa dicari solusinya dengan damai," tuturnya. Menurutnya hubungan kedua negara selama ini "sangat kuat dan akan terus berkembang."
Filipina dan Indonesia juga menandatangani kesepakatan di bidang anti terorisme, yang berpusat pada "pertukaran dan kerjasama antara instansi keamanan, pertahanan, dinas intelijen dan penegak hukum antara kedua negara."
Kesepakatan terkait masalah perbatasan dibuat pada saat yang menguntungkan untuk kedua negara. Ketika Indonesia masih menghadapi kisruh perbatasan dengan Malaysia di wilayah yang sama, Filipina menghadapi perkara yang lebih besar lagi. Negara kepulauan itu sedang bersitegang dengan pemerintah Cina terkait klaimnya atas kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. (DW)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 26 Mei 2014
Kesepakatan Perbatasan Indonesia - Filipina dan Konflik di Laut Cina Selatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar