Wilayah perbatasan suatu negara merupakan salah satu manifestasi dari kedaulatan suatu negara. Melintasi wilayah perbatasan tanpa izin bisa dianggap telah melanggar kedaulatan negara bersangkutan, bahkan bisa memicu konflik yang tidak diharapkan.
Sejatinya, perbatasan dapat dipahami sebagai garis imajiner di atas peta yang memisahkan wilayah suatu negara dengan negara lainnya di atas permukaan Bumi. Untuk menegaskannya secara fisik, biasanya tiap negara memiliki tetenger atau tanda yang digunakan sebagai pembatas, misalnya berupa tugu, kawat berduri, dinding beton, atau border sign post.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau yang berjumlah lebih dari 17.504 pulau dengan luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta kilometer persegi dan panjang garis pantai 81.900 kilometer persegi, memiliki perbatasan laut dengan 10 negara, yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, India, Thailand, Vietnam, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.
Sementara itu, di darat, Indonesia berbatasan langsung dengan 3 negara, yakni Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste, dengan panjang garis perbatasan darat secara keseluruhan mencapai 2.914,1 kilometer. Dalam konteks kedaulatan negara, perbatasan darat yurisdiksi wilayah nasional merupakan bagian tak terpisahkan yang harus mendapat penegasan secara fisik dan jaminan keamanan.
Berkenaan dengan hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melaksanakan program rehabilitasi bangunan Taman Perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini senilai Rp 200 juta. Dalam Taman Perbatasan yang terletak di Desa Sota, Merauke, tersebut terdapat bangunan seperti gapura, tugu perbatasan, taman bunga, papan nama, kamar mandi umum, serta replika rumah adat khas masyarakat Merauke.
“Kami bangga bisa turut berpartisipasi dalam program rehabilitasi perbatasan antara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Papua Nugini. Dengan berpartisipasi dalam program tersebut, BRI juga telah turut serta menjaga kedaulatan negara secara fisik,” ujar Hari Siaga, Corporate Secretary Bank BRI.
Menurut Hari Siaga, partisipasi Bank BRI dalam penguatan wilayah perbatasan sebagai benteng terdepan NKRI bukan kali ini saja. Melalui program BRI Peduli yang merupakan implementasi dari pelaksanaan program tanggung jawab sosial, Bank BRI juga turut membantu pembangunan fasilitas penunjang lainnya di wilayah perbatasan. “Peningkatan infrastruktur pendidikan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan menjadi prioritas Bank BRI, tentunya dengan tanpa mengabaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan lainnya,” imbuh Hari Siaga.
Lebih lanjut Hari Siaga menuturkan, dana yang disalurkan melalui program BRI Peduli dialokasikan untuk berbagai sektor, yaitu sektor pendidikan, sektor peningkatan kesehatan, sektor sarana prasarana umum, sektor sarana ibadah, sektor pelestarian alam, sektor bantuan untuk korban bencana alam, serta bansos untuk pengentasan kemiskinan.
“Dalam setiap pelaksanaan program BRI Peduli, BRI selalu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak (baik pihak internal maupun eksternal) agar penyaluran dapat tepat sasaran dan tepat guna,” kata Hari Siaga. Hari juga berharap, bantuan yang diberikan oleh BRI melalui program BRI Peduli dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 28 Oktober 2015
TNI AD dan Bank BRI Kerjasama Rehabilitasi Taman Perbatasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar