Kepala
Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (KASAU), Marsekal Agus
Supriatna mengatakan bahwa sudah ada personel TNI yang ditempatkan di
Filipina.
Marsekal Agus menjelaskan bahwa begitu pemerintah
Filipina memberi sinyal militer negara lain boleh beroperasi di wilayah
mereka, para personel TNI itu akan beraksi untuk membebaskan 10 Warga
Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
“Kami
sudah siap. Semua sudah di sana. Sudah dibawa. Tinggal tunggu mandat
dan izin dari Filipina saja,” kata Marsekal Agus di Halim Perdanakusuma,
Sabtu (09/04).
Namun, Marsekal Agus tidak menjelaskan secara
rinci terkait satuan TNI yang sudah ditempatkan di Filipina dan berapa
jumlahnya. Para personel TNI tersebut masih menunggu militer Filipina
yang sedang berupaya membebaskan 10 WNI yang disandera.
Marsekal Agus menegaskan bahwa TNI sudah mengetahui di mana posisi sandera beserta para pelaku.
“Mau sembunyi di mana, bisa kami tangkap. Tapi kan segala sesuatu bergantung kepada izin dari pemerintah,” ujar dia.
Sebelumnya,
Sekretaris Kabinet Pramono Anung telah menegaskan bahwa jika militer
Filipina tidak bisa membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera
kelompok Abu Sayyaf, militer Indonesia siap melakukannya.
“Kemarin
Kapolri dan Panglima TNI melapor ke Bapak Presiden. Intinya, jika
memang katakanlah Filipina tidak bisa segera menyelesaikan itu, kalau
kita diizinkan, kita siap,” kata Pramono, Jumat (08/04).
Sempat
beredar kabar bahwa batas akhir penebusan 10 WNI yang disandera oleh
kelompok Abu Sayyaf berakhir pada hari Jumat (08/04) kemarin. Namun,
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak
valid. (kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 12 April 2016
Pasukan Khusus TNI Sudah Ditempatkan di Filipina
Label:
Internasional,
Kopaska,
KOPASSUS,
Korpaskhas,
Propesionalisme TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
kalau para sandera wni diperkirakan di tempat yang dicurigai.tapi jangan lupa kemungkinan mereka tidak berada di situ. bisa saja dibawa ke kota atau tempat lbh jauh dengan perjalanan rahasia..
BalasHapusapabiila blm mengetahui keberadaan para sandera, yang perlu dilakukan adalah menangkap diam2 dan menginterogasi bbrp tokoh abu saffay tertinggi utk memberitahu lokasi para sandera.. gak bisa asal mencari atau mengepung. ccarilah bbrp tokoh besar dan tangkaplah.. itu bisa dijadikan alat tawar menawar..
BalasHapus