Indonesia kembali dipercaya sebagai Ketua Bersama Kelompok Kerja (Pokja) Detensi dan Reintegrasi Forum Penanggulangan Terorisme Global dalam Pertemuan ke-9 GCTF di Den Haag.
"Pembahasan isu penanggulangan terorisme dalam Pokja diharapkan dapat memperkuat kerjasama dan sinergi dengan berbagai negara dan organisasi internasional lainnya," ujar Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja kepada detikcom, Jumat (15 April 2016) waktu setempat.
Menurut Dubes, Pokja yang diketuai Indonesia bersama Australia ini memiliki fokus pada penanganan narapidana teroris di lembaga pemasyarakatan, melalui program rehabilitasi dan reintegrasi.
Didampingi Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Irjen (Pol) Dr. Petrus Reinhard Golose, Dubes di depan forum sebelumnya menyampaikan terimakasih untuk dukungan kepada Indonesia selama periode sebelumnya dan atas kepercayaan kembali menjadi Ketua Bersama Pokja GCTF periode berikutnya.
Pencegahan
Pertemuan ke-9 ini dihadiri oleh Menlu Belanda Bert Koenders, para Dubes dan pejabat senior dari 30 negara anggota GCTF, serta perwakilan dari PBB dan organisasi internasional lainnya.
Menlu Koenders menekankan pentingnya penguatan kerjasama internasional untuk saling tukar informasi dan intelijen demi mencegah terjadinya aksi terorisme.
"Dalam upaya penanggulangan terorisme ini juga penting untuk menggunakan pendekatan berpikir secara global dan bertindak secara lokal," tegas Koenders.
Dalam pertemuan itu juga disampaikan sejumlah pemutakhiran mengenai upaya yang telah dan akan dilakukan dalam bidang pencegahan ekstremisme kekerasan, penegakan hukum, rehabilitasi dan reintegrasi, penempur teroris asing, dan penguatan kapasitas.
GCTF adalah sebuah forum bersifat informal, multilateral, tangkas, berorientasi tindakan, memobilisasi sumber daya, keahlian dan kemauan politik untuk mengatasi ancaman terorisme, dan meningkatkan kerjasama global.
Forum yang secara resmi diluncurkan di New York (2011) ini memfokuskan pada pengembangan kapasitas, dan jaringan praktisi terkait penanggulangan terorisme untuk berbagi pengalaman, keahlian, strategi, kebutuhan dan pengembangan kapasitas, serta praktik terbaik. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 16 April 2016
Indonesia Kembali Menjadi Ketua Pokja Penanggulangan Terorisme Global
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar