Selama berkarier di dunia militer, khususnya saat di Kopassus Prabowo Subianto punya cerita dan pengalaman menarik di TNI. Mulai dari pengalamannya di medan perang sampai soal tanggung jawab sebagai seorang komandan terhadap anak buahnya.
Ada kisah menarik Prabowo yang ditulis dalam bukunya berjudul "Prabowo Subianto Indonesia Menang" terbitan Koperasi Garudayaksa Nusantara. Prabowo mengaku belajar banyak dari anak buahnya rela mati demi merah putih, berjuang demi negara tanpa membedakan-bedakan agama dan saling menghormati.
Prabowo bercerita saat menjadi Komandan Batalion 328 memiliki anak buah bernama Letnal II Siprianus Gebo, yang saat itu menjadi Komandan Pleton (Danton). Prabowo memuji Letnal II Siprianus, karena fisik yang kuat, juara lari sampai juara tembak. Bahkan saat ada pertandingan marathon Siprianus Gebo berhasil menang.
Namun, Siprianus yang merupakan anak asli Flores harus gugur Timor-Timor waktu Prabowo memimpin batalion. Menurut Prabowo, Siprianus Gebo adalah sosok heroik, Siprianus berani merayap 3-4 km masuk ke camp musuh.
Waktu itu, Siprianus berada di posisi paling depan, memimpin enam orang. Siprianus, kata Prabowo masuk ke dalam camp gerilya yang berisi 20 orang, Siprianus menyerang tanpa takut. Luar biasa heroik.
Dari sosok Siprianus yang beragama Katolik, Prabowo belajar untuk saling menghormati tanpa membedakan-bedakan suku dan agama. Para prajurit berjuang untuk menjaga NKRI.
Prabowo mengatakan banyak anak buahnya berbeda-beda agama. Ia ingat sewaktu di Timor-Timor banyak sukarelawan orang Timor-Timor perang untuk membantu TNI, tanpa ada pangkat dan tanpa surat keputusan. Prabowo mengatakan mereka perang tak ada kontrak, karena untuk Merah Putih hatinya tergerak untuk menjaga Indonesia. (Merdeka.com)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 18 Maret 2019
Bela Negara Prajurit Kopassus Merayap 4 Km Demi Menyusup Ke Camp Musuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar