Pernyataan kontroversial senator asal Queensland, Fraser Anning yang menyalahkan Islam atas pembantaian umat muslim di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru mendapat kecaman tidak hanya dari publik Australia, tetapi juga dari penjuru dunia.
Salah satunya dari anggota DPD RI Fahira Idris. Bagi Fahira, selain bentuk nyata dari Islamofobia, pernyataan Anning adalah bentuk kebencian mendalam terhadap agama Islam dan umat muslim di dunia.
"Islamofobia itu nyata. Ada yang mewujudkan lewat aksi kekerasan yang biadab seperti yang terjadi di Christchurch. Ada juga lewat pernyataan seperti yang diucapkan Senator Queensland, Australia, Fraser Anning. Fraser Anning, Anda memalukan. Komentar Anda terkait Islam dan komunitas muslim tidak punya tempat di dunia ini," ujar Fahira Idris lewat keterangan tertulisnya di Jakarta.
Tidak hanya menyalahkan umat muslim terhadap peristiwa kelam ini, Anning dalam rentetan pernyataannya mengatakan Islam secara keseluruhan sebagai 'ideologi kekerasan', 'padanan agama dengan fasisme', dan sistem 'kepercayaan yang biadab'.
Fahira memandang, orang seperti Fraser Anning sesungguhnya adalah racun bagi peradaban umat manusia karena komentar-komentarnya merendahkan keyakinan dan martabat agama Islam yang dipeluk miliaran orang dan sudah memberi sumbangan besar bagi sejarah kemajuan perabadan dunia.
Selain itu, menurut Fahira, pernyataan Fraser Anning sangat berpotensi menyalakan ekstremisme dan menyulut aksi-aksi kekerasan terhadap muslim di tempat-tempat lain.
"Islamofobia itu kejahatan kemanusian dan ini yang secara sadar dan sengaja telah dilakukan Senator Anning. Komentar-komentar menyesatkan yang keluar dari mulut pejabat publik seperti Anning ini akan dijadikan pembenaran bagi pembenci-pembenci Islam untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap muslim," terang senator Jakarta ini.
Bagi Fahira, pembantaian umat muslim yang sedang menjalankan ibadah salat Jumat di dua masjid di Christchurch dan mengakibatkan 40 orang meninggal, bahkan salah satu di antaranya adalah WNI adalah salah satu kejahatan paling kelam di abad ini.
"Kalimat kutukan tidak cukup menggambarkan betapa biadabnya kejahatan ini. Ini lebih dari aksi terorisme tetapi merupakan tindakan iblis berwujud manusia. Sangat biadab. Semoga Allah balaskan surga bagi saudara-saudara kita yang menjadi korban,” ujar Fahira. (RMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 18 Maret 2019
Terkait Penembakan di Christchurch, Senator Australia Memalukan..!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar