Untuk memburu teroris di Pakistan, CIA
dan militer AS menggunakan robot. Dalam sejarah robot pengintai canggih,
ukuran robot kini jauh dari bayangan kita.
Dalam sejarah
robot pengintai, robot ini kini memiliki ukuran jauh lebih kecil.
Selama beberapa tahun terakhir, diduga sejumlah robot pengintai ini
menggunakan fisik dan ukuran yang sama seperti serangga.
Dilansir oleh DailyMail,
dugaan tentang robot pengintai ini berawal pada 2007. Ada laporan
tentang kemunculan 'obyek aneh' yang terbang melayang di atas aksi
protes antiperang. Hal ini berujung tuduhan pada pemerintah AS yang
secara diam-diam mengembangkan mata-mata robot serangga.
Kolonel
Tom Ehrhard, pensiunan Angkatan Udara (AU) AS mengatakan bahwa hal
tersebut bisa saja terjadi, karena menurutnya 'AS bisa sangat licik',
Beberapa
waktu lalu AU AS pernah memamerkan prototip robot pengintai seukuran
serangga yang tak terdeteksi. Robot serangga ini mampu memfoto, merekam
dan bahkan menyerang teroris.
Pihak AU juga mengungkap ‘robot mini
mematikan’ ini dibuat berdasarkan cetak biru Leonardo da Vinci. Menurut
rencana robot ini akan selesai diproduksi pada 2015.
"Kendala
yang dihadapi para ilmuwan saat ini adalah, pesawat tak bisa melayang
dan helikopter tak bisa terbang cepat. Namun, alam telah berhasil
memecahkan masalah rancang mesin miniatur terbang ini," kata Richard
Bomphrey, seorang profesor dari Oxford University mengacu pada robot
serangga pengintai ini.
Sumber: Inilah.com
Dengan berkembangnya teknologi nano hal tersebur sangat memungkinkan. Oleh sebab itu instansi terkait research sepert LIPI dan lain-lain tidak boleh ketinggalan dan turut mengembangkan teknologi nano serta terus melakukan riset tentunya dengan dukungan penuh pemerintah dan regulasinya..
BalasHapus