Kapal Selam Chang Bogo Korea Selatan |
Kementerian pertahanan memilih kapal selam Chang Bogo ini, karena merasa yakin telah memegang teknologi yang akan membuat kapal selam ini menjadi sangat senyap namun mematikan.
“Kita sudah memiliki teknologi untuk membuat kapal selam ini senyap dan handal dalam medan perang”, ujar seorang sumber di Kementerian Pertahanan.
Doktrin perang Indonesia juga perlu diperhatikan, untuk menempatkan kapal selam ini pada proporsi yang sebenarnya. Doktrin perang Indonesia adalah bertahan dan tidak punya niat untuk melakukan penyerbuan/ pre-emtive strike ke luar wilayah Indonesia.
Dengan doktrin tersebut, kapal selam Chang Bogo yang relatif kecil dianggap tepat untuk bermanuver di laut Indonesia.
Doktrin perang laut Indonesia, juga tidak menempatkan kapal selam untuk bergerak sendiri dalam menghantam musuh. Kapal selam itu akan bergerak bersama-sama kapal lain, untuk saling melindungi.
Apakah strategi ini tepat atau tidak. Kita belum tahu. Setidaknya strategi seperti itu yang dianggap tepat untuk Indonesia saat ini.
Rencananya, satu buah kapal selam akan dibuat di Korea Selatan, satu dibuat bersama-sama, dan satu dibuat di Indonesia. “Kontraknya sudah diteken. Tahapannya nanti, ada masa transisi di mana kita bisa membuatnya di Indonesia,” kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Kemenhan, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2012.
Purnomo berharap ketiga kapal selam ini dapat memperkuat armada tempur TNI Angkatan Laut, dan mampu menghadapi tantangan ke depan. “Kita tentu inginkan kapal selam ini dapat beroperasi dengan baik dengan teknologi yang muktahir,” jelasnya.
Untuk memperkuat armada, diperkirakan pada awal tahun 2015 tiga kapal selam buatan Korea Selatan sudah bisa masuk jajaran armada TNI AL. “Awal tahun 2015 satu kapal selam sudah masuk dan tahun berikutnya kapal selam yang kedua,” ujarnya usai penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 4 April 2012 lalu.
Spesifikasi Kapal Selam Chang Bogo |
Dengan adanya tiga kapal selam Chang bogo tersebut, diharapkan daya tempur dan daya tangkal TNI AL akan semakin kuat.
TNI AL juga mengembangkan produk dalam negeri untuk pembuatan kapal perang taktis ukuran 40 hingga 70 meter. Dengan menggunakan teknologi serta sistem persenjataan yang modern, saat ini TNI AL sedang mempersiapkan kapal sekelas fregat.
Sumber : JKGR
Kalo sama Kapal selam yang terbuat dari karbon yang katanya bisa tak terdeteksi radar bagus mana?
BalasHapussubmarine's hull made from composite carbon??
BalasHapusfools, think about under water pressure
bangga menjadi warga negara Indonesia....SEMANGAT
BalasHapusYang penting dipikirkan juga mengenai pelabuhan Dan dermaga nya serta galangan yg juga tdk kalah penting.
BalasHapusKeburu perang booosss...2015!!!
BalasHapus