Helikopter TNI AD jenis MI-17 ditembak oleh GPK bersenjata Papua di wilayah Distrik Mewuluk Kabupaten Puncak Jaya, Selasa, (7/8). Pesawat yang diawaki Mayor Penerbad Yekti ditembak saat menjemput anggota pengamanan (TNI-Polri) dan anggota PPD Pemilukada ulang Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya usai melaksanakan tugas di Distrik Mewuluk.
Tembakan GPK tersebut mengenai bagian ekor sebelah kanan pesawat hingga tembus pada bagian kiri. Anggota Yonif 753/AVT yang saat itu melaksanakan pengamanan pendaratan pesawat, langsung melakukan tembakan balasan ke arah GPK sehingga anggota GPK melarikan diri masuk ke hutan.
Kelompok yang menembak, diindikasikan sebagai kelompok GPK Wilayah Yambi, yang sering melakukan tindakan pengacau keamanan di Distrik Mewuluk. Insiden ini mengakibatkan kerusakan ringan pada bagian ekor pesawat dan tidak ada korban jiwa atau luka.
Helikopter ini melakukan perjalanan pulang pergi dari Bandara Mulia menuju Distrik Mewuluk Kab Puncak Jaya selama 3 kali. Penerbangan pertama pada pukul 09.00 mengangkut personel pengamanan beserta anggota PPD (Panitia Pemilihan Daerah) sebanyak 20 orang terdiri dari 14 orang anggota Polres, 4 orang anggota KPUD dan 2 orang anggota Satgasban Polres Puncak Jaya. Kemudian kedua kembali menuju Distrik Mewuluk mengangkut 14 orang anggota Brimob Detasemen C Sorong dan 3 orang anggota Panwaslu. Dalam perjalanan tersebut tidak mengalami gangguan.
Pada penerbangan ketiga Helikopter kembali ke Distrik Mewuluk menjemput 10 orang anggota Yonif 751/Raider dan 9 orang Brimob beserta 2 orang anggota Deninteldam XVII/Cenderawasih. Saat itulah Helly MI-17 mendapat tembakan dari GPK Papua bersenjata sebanyak 1 kali dari arah ketinggian di Distrik Mewuluk.
Sumber : TNI-AD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar