TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pesawat F-5 yang sudah tidak laik terbang.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut melalui proses yang panjang. Prosesnyawa diawali pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia dan dilanjutkan antara Kemhan kedua negara tersebut.
“Itu sudah menjadi pilihan bersama antara TNI dengan Kemhan dan sudah menjadi kesepakatan,” ujar Moeldoko usai mengikuti kegiatan TNI Mendengar dengan tema Ketahanan di Bidang Energi dengan Berbagai Permasalahan dan Solusinya di Aula Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menambahkan, pesawat tempur Su-35 menjadi pilihan untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU dalam rangka memperkuat pertahanan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, pengadaan pesawat tersebut sudah melewati beberapa tahapan.
“Iya, jadi di TNI itu ada proses namanya Dewan Penentu dan Pengadaan (Wantuada) yang berada diangkatan, kemudian ada Dewan Kebijakan Penentuan Alut dan Alutsista (Wanjaktu) di Mabes TNI. Hasil Wantuada itu dikombinasikan ke Mabes TNI menjadi Wanjaktu agar menjadi interoperabilitas,” jelas Fuad.
Lanjutnya, hasil Wanjaktu kemudian TNI memilih pesawat Sukhoi-35 itulah disepakati. Tahapan berikutnya Kemhan akan menjalankan proses administrasinya.
“Proses itu (pengadaan) tinggal Menhan. Cepat lambatnya tergantung Menhan, sebab proses adminitrasinya di mereka. Kita inginnya secepat mungkin, karena F-5 sudah harus diganti,” terangnya.
Disinggung berapa jumlah pesawat tempur Su-35 akan diadakan pada tahap pertama tersebut, Fuad mengaku belum bisa menyebutkan.
“Saya enggak tahu persis jumlahnya tapi, yang jelas kita akan ganti secara bertahap dan itu sampai 2024 berakkhirnya minimum essential force (MEF) semua itu sudah hadir,” tukasnya.
SU-35 merupakan pesawat tempur terkuat buatan negeri yang dijuluki Beruang Merah. Pesawat bermesin ganda ini dianggap sebagai pesawat generasi kelima, karena kelebihan yang dimilikinya.
Pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak dimiliki pesawat tempur lainnya seperti, berhenti seketika di udara, mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal udara ke udara.
Pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar mach 1,5 yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serikat. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 13 Maret 2015
TNI dan Kemhan Sepakat Beli Pesawat Sukoi Su-35 Rusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
pokok nya mantaaaaaab, sdh mumpuni, bebas embargo...
BalasHapusAlhamdulillah mak nyes rasanya....................
HapusAlhamdulillaaaaaah.......
BalasHapussemoga rusia pesanan indonesia su 35 bisa langsung kirim ke indonesia tidak kurang dari 6bulan,
BalasHapusPenulisan dan tata bahasanya amburadul mas bro...:)
Hapusok bro maaf broo... ane besok besok ( berita berikut nya) tata bahsa akan perbakin lebih baik lg y broo . tapi yang sudah ditulis sorry y brooo .
HapusRa popo yg penting maksud nya bisa di pahami
Hapuskumat dah nihh anak.....klo mw 6 bulan berarti barang bekas kalau mw baru ya gag bisa cepat2 emg lu pikir bikin Hape?????
BalasHapusPrototype pertama Su-35-1 “901” telah di uji
BalasHapuscoba terbang pada 19 Februari 2008, dan
disusul dengan prototype berikutnya Su-35
“902” di uji terbang pada tanggal 2 Oktober
2008 diterbangkan oleh Sergey Bogdan dari
lapangan terbang pabrik KnAAPO di
Komsomol'sk-na-Amur. Sedangkan prototype
yang ke-tiga baru akan di uji coba pada 2009.
Su-35 “901” belum diuji terbang dengan misi
dan perlengkapan yang lengkap, baru pada
prototype ke-dua dan ke-tiga, pengujian
dilakukan dengan misi-misi dan perlengkapan
yang lengkap secara keseluruhan.
Su-35 direncanakan untuk diserahkan ke
Angkatan Udara Rusia mulai tahun 2010
mendatang. Namun apakah uji coba secara
keseluruhan dapat diselesaikan sebelum
2010-2011, sebagai awal produksi masal
Su-35 akan kita lihat bersama. Mengingat
bahwa program ini telah tertunda beberapa kali
dari rencana semula yang mulai produksi di
tahun 2007, kemudian di tunda menjadi 2009
dan menjadi 2010 di produksi Pabrik nya besar - besar untuk di export berbagai negara seperti Indonesia.
kelemahan: biaya perawatan mahal,boros avtur,usia mesin pendek,no ToT-only maintenance traiining
BalasHapuskelebihan: radar penciuman 40km (melebihi seluruh pesawat western),daya jelajah yg extraordinary,efek getar lumayan.
Kalo masalah embargo sih udah basi, US bisa embargo,Russia pun bisa embargo.tergantung RI main geopolitik nya.
Boros avtur?liat di Wikipedia range nya.radar 40 km?jangkauan radar irbis 400 km.Russia bersedia ToT.makanya jgn kaya tomi.
Hapussatu lagi kelemahannya : Indonesia jadi kelinci percobaan soalnya belom ada yg memakai pesawat ini, bahkan AU rusia pun belum.
BalasHapusPinter dari mana ?!!, nama nya saja dodol, dungu dungu aja...............pokok nya Rusia yes amerika no
HapusDodol kemungkinan keluarga angkatan darat yg setia sama amerika, lihat saja waktu pemilihan presiden AD mendukung penuh prabowo, pabowo kan anti rusia
HapusAhhh ngarang lu AU RUSIA sdh pake kok yg belum itu PAK T-50, India jg sdh pesan malah ratusan jumlahnya, banyak2 baca ya Dol
BalasHapusbelom ada coi, baru prototype...
HapusJgn sok tau lo dodol.China aja udh beli 34 unit tahun lalu.makanya baca berita,jgn baca bobo.
Hapusini masih termasuk pesawat eksperimen...
HapusAhhh ngarang lu AU RUSIA sdh pake kok yg belum itu PAK T-50, India jg sdh pesan malah ratusan jumlahnya, banyak2 baca ya Dol
BalasHapusmasih di line production, baru baca di media...tahun kemaren udah diserahin beberapa.
HapusSyukurlah.,
BalasHapusAlhamdulillah...mantabs
BalasHapusEnak nya indoensia bikin sendiri versi gatotkaca...ngga ada lagi yg meremehkan... itu aja di diributin... kaya dpr aja..
BalasHapusDodol mah sma aj sama tomi kaka adik kayanya wkkwwkwkw
BalasHapusmassallah deh nama aye di sebut meluluh memang salah apa ane... ??? ane cuma komen kyak gitu aje juge.
BalasHapuslagi an nt nt dukung aja dah mao beli pespur apa keh kemaun rakyat indonesia , mao semua pespur di bumi ini juga biar aja dah pokok nya, indonesia semaki kaya, kuat raksasa , raja nya pespur seluruh dunia.
BalasHapusPadahal sekalian aja sama S-400 nya 3 batallion dulu .
BalasHapusAlhamdulilahhh
BalasHapusYg dimaksud generasi ke 5 itu pesawat yg mempunyai kemampuan stealth (siluman) mmg Su-35 belum siluman namun kecepatan, ketinggian n kemampuan membawa bom yg banyak membuat Su-35 sanggup menghadapi pesawat generasi 5 (F-35 itu kecepatan sub sonic kalah cepat ma Su-35) klo F-22 kecepatan sama ma Su-35 tp si Sukhoi ini bs bawa bom lbh banyak, Rusia sdh menyiapkan, kata pilot F-22 Raptor si Su -35 ini ibarat truk terbang yg membawa bom
BalasHapusYg dimaksud generasi ke 5 itu pesawat yg mempunyai kemampuan stealth (siluman) mmg Su-35 belum siluman namun kecepatan, ketinggian n kemampuan membawa bom yg banyak membuat Su-35 sanggup menghadapi pesawat generasi 5 (F-35 itu kecepatan sub sonic kalah cepat ma Su-35) klo F-22 kecepatan sama ma Su-35 tp si Sukhoi ini bs bawa bom lbh banyak, Rusia sdh menyiapkan, kata pilot F-22 Raptor si Su -35 ini ibarat truk terbang yg membawa bom
BalasHapusbadan pesawat terlalu besar, kelincahan untuk dog fight masih dipertanyakan!
BalasHapus