Batalyon Infanteri (Yonif) 900 Raider Kodam IX/Udayana menyergap sekelompok teroris yang beraksi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jalan Udayana, Kota Mataram, Senin.
Aksi penyergapan itu merupakan bagian dari simulasi penanggulangan terorisme yang dilakukan 50 orang prajurit Yonif 900 Raider Kodam IX/Udayana.
Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana Brigjen TNI Pratimun selaku penanggungjawab simulasi penanggulangan terorisme itu mengatakan, indikasi masuknya jaringan terorisme ke wilayah NTB bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Maka itu pelatihan penanggulangan terorisme di wilayah NTB terutama di Kota Mataram perlu dilakukan. Latihan ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi gerakan terorisme di wilayah NTB," ujarnya.
Menurut dia, ancaman terorisme di wilayah NTB tetap ada, meskipun tidak sebesar ancaman yang terjadi di wilayah lain.
Ancaman teroris tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan berbagai cara, mengingat perkembangan tehnologi informasi yang terus berkembang.
Karena itu, latihan penanganan terorisme patut dilakukan setiap tahun, agar prajurit Yonif 900 Raider selaku pasukan pemukul Kodam Udayana, semakin mengenal daerah yang berpeluang mencuat gerakan terorisme.
"Ini pertama kali digelar di NTB dan setelah ini akan digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelumnya latihan serupa digelar di Denpasar, Bali," ujar Pratimun.
Dalam skenario penyergapan teroris di gedung DPRD NTB itu, sebanyak 50 orang prajurit Yonif 900 Raider Kodam Udayana bersenjata lengkap menyerbu ke dalam gedung DPRD NTB diJalan Udayana Kota Mataram.
Satu unit helikopter dikerahkan, enam orang prajurit bersenjata lengkap dengan sigap turun dari helikopter menggunakan tali. Wajah mereka tampak tertutup masker.
Suasana di gedung DPRD NTB mencekam, dari dalam gedung wakil rakyat itu terdengar suara tembakan bertubi-tubi. Suara bentakan serta jeritan juga terdengar jelas.
Sekitar 20 pegawai yang bertugas di DPRD NTB disandera enam orang kawanan teroris yang diduga merupakan kelompok jaringan Bali-Nusa Tenggara.
Dari luar gedung DPRD itu, tiga prajurit berupaya memanjat dinding di bagian kanan gedung berlantai tiga itu. Tim negosiasi juga terus berupaya mengalihkan perhatian teroris yang sudah menguasai gedung.
"Segera bebaskan kawan-kawan kami yang ditahan tanpa syarat. Kalau tidak kami akan bunuh semua sandera," teriak seorang teroris dari dalam gedung.
Jelang beberapa menit kembali terdengar suara tembakan dari dalam gedung bercat putih itu. Situasi semakin mencekam, terlebih para teroris juga meminta satu unit bus dan berjanji akan membebaskan sandera. Petugas pun bersedia mengikuti tuntutan teroris sehingga sejumlah sandera dibebaskan.
Tidak lama berselang seluruh petugas yang terdiri atas tim cepat langsung masuk kedalam gedung. Tiga teroris yang ada dilantai dua berhasil dilumpuhkan. Sementara tiga orang lainnya mencoba melarikan diri dengan bus sambil membawa paksa seorang sandera.
Belum jauh bus berjalan, tiba-tiba dua unit kendaraan pertempuran jarak dekat dan empat unit kendaraan roda dua menghadang pergerakan bus itu. Prajurit Raider kemudian mengepung dan memecahkan kaca bus. Prajurit Raider lainnya beraksi menggunakan helikopter.
Akhir dari skenario penyergapan kelompok teroris itu itu, keenam teroris berhasil dilumpuhkan tanpa ada korban jiwa di kalangan sandera.
Sumber : Antara
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 24 September 2012
Yonif 900 Udayana latihan tangkap teroris
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar