Cari Artikel di Blog Ini

Senin, 24 September 2012

Ada Gelagat Tak Beres Dibalik Tawaran Heli Apache dari AS

Tercium bau tak sedap dari rencana pemerintah untuk mengakuisisi delapan unit helikopter serang AH-64 Apache dari Amerika Serikat (AS). Pasalnya, dengan dana US$ 1,4 miliar, India mendapatkan 22 unit helikopter yang sama.


Kepada itoday, Senin (24/9), pengamat pertahanan Muradi mengatakan, rencana pembelian tersebut harus diperiksa, apakah Indonesia membeli langsung dari produsen atau menggunakan jasa broker. Sebab menurutnya, jika melalui jalur normal, maka seharusnya Indonesia mendapatkan jumlah dan kualitas yang sama dengan India.

Muradi juga menekankan bahwa jalur apa yang digunakan dalam pengadaan Apache ini harus dibahas secara tersendiri. Sebab dalam konteks Indonesia, mark up dalam pengadaan sudah menjadi rahasia umum.


“Apakah kita membeli dari tangan pertama? Jika benar maka seharusnya jumlah yang diterima dengan India. Ini menjadi preseden dan terjadi berulang-ulang, “ tambahnya.

Menurut dosen FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung ini, jika pengadaan Alutsista sudah menggunakan jalur G to G, tidak alasan Indonesia tidak mendapatkan spesifikasi barang yang kurang dari India beli. Muradi menduga, ada permainan di pihak Indonesia.

“Dugaan yang paling gampang, adalah permainan mark up di Indonesia, bukan di AS-nya, “ tuturnya.

Bukan tanpa alasan Muradi menduga ada permainan dalam pengadaan helikopter serang ini, sebab jika bicara masalah rezim persenjataan internasional, pengadaan senjata sangatlah ketat, tidak segampang membeli kacang goreng.

Indonesia sendiri dikabarkan menyiapkan dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk mendatangkan delapan unit AH-64D Apachel Block III Longbow beserta 19 mesin T-700-GE-701D, sembilan Modernized Target Acquistion and Designation Sight/Modernized Pilot Night Vision Sensor, empat AN/APG-78 Fire Control Radars, empat AN/APR-48A Radar Frequency Interferomerters, sepuluh AAR-57(V) 3/5 Common Missile Warning Systems (CMWS) yang disertai Sensor and Improved Countermeasure Dispenser, sepuluh AN/AVR-2B Laser Detecting Sets, sepuluh AN/APR-39A(V) 4 Radar Signal Detecting Sets, 24 Integrated Helmet and Display Sight Systems (IHDSS-21), 32 M299A1 HELLFIRE Missile Launchers, dan 140 rudal HELLFIRE AGM-114R3.

Tidak hanya itu, paket pembelian senilai US$ 1,4 miliar itu juga meliputi alat pendeteksik kawan/lawan Identification Friend or Foe transponders, senapan mesin 30mm beserta amunisi, peralatan komunikasi, peralatan tes, paket pelatihan, simulator,  generator, transportasi, kendaraan pendukung, suku cadang, peralatn pendukung, pelatihan personel, dan peralatan keperluan latihan.

Sedangkan India, dengan nilai yang sama mendapatkan 22 unit AH-64D Apache Block III Longbow  beserta 50 mesin T700-GE-701D, 12 AN/APG-78 Fire Control Radars, 12 AN/APR-48A Radar Frequency Interferometers, 812 rudal AGM-114L-3 HELLFIRE LONGBOW, 542 rudal AGM-114R-3 HELLFIRE II, 245 STINGER Block I-92H missiles, and 23 Modernized Target Acquisition Designation Sight/Pilot Night Vision Sensors, rockets, rudal untuk latihan dan amunisi 30 mm beserta paket pelatihan, suku cadang dan lain-lain.



Sumber : iToday

15 komentar:

  1. memang birokrat indonesia rakus semua dan sudah benar2x gila,saya jg dah curiga ttg ini.

    BalasHapus
  2. Harga segitu kita dapet 8 tapi India dapet 22. Elektroniknya kita kelihatan lebih komplit, tp tetep aje jauh bener bedanyaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ijka benar ini terjadi, perbandingannya memang sangat jauh. tidak tau alasan apa yang akan dikemukakan pemerintah mengenai hal ini.

      Hapus
  3. bukankah pembelian alutsista di negeri kita ini diselimuti lerahasiaan dan tidak dibeberkan ke rakyat, tidak seperti di Amerika yamg begitu transparan, sesungguhnya apa sich sebenarnya?? ga enak sama negeri tetangga atau apa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miris memang, disisi lain kekuatan militer kita terus dibenahi, tetapi sebagian pihak malah akan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dan golongannya saja.

      Hapus
  4. Yang bener itu belum ada keputusan soal harga.
    Sama juga dgn hibah hercules.
    Lum bicara harga tapi britanya dah kemahalan. .
    Siapa yg salah. . ? ? ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pak ,sudah kebiasaan rakyat indonesia sering membuat spekulasi sendiri.bilangnya indonesia AKAN beli itu dan beli ini.,indonesia AKAN beli rudal pertahanan udara S300-S400.AKAN-beli 10 kapal selam kilo rusia.AKAN beli su35 bm,AKAN beli sukhoi fak fa.ya cuma gak pernah bilang AKAN buat kapal INDUK.indonesia AKAN jadi macan asia...HEHEHE apa gak liat ,tuh china,jepang ,korsel,india,pakistan,mau di buang kemana.kok rakyat mereka diam-diam aja.gak kayak ORANG2 KITA INDONESIA..BARANG BELUM ADA YG ADA CUMAN CANGKUL TUA BACOTNYA UDAH SE EMBER...

      Hapus
  5. Jangan terlalu hipokrit, yg paling tahu itu pemerintah sendiri yg terbaik buat negeri ini. Yang hrs sy tekankan disini jangan cepat percaya dengan pemberitaan. Hal hal yg mengenai pertahanan keamanan yg di MUNGKIN kan untuk menjadi bagian STRATEGI pertahanan negara tdk menjadi konsumsi UMUM. Dari sini sebenarnya saudara2 sdh bisa mengambil kesimpulan kelebihan anggaran itu ada peruntukannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap betul jelas sekali yang paling tau itu pemerintah, mulai dari besarnya anggaran sampai dengan perlengkapan apa saja yang akan didapatkan. So jadi rakyat sebaiknya......

      Hapus
  6. siapa tahu 1,4M USD itu juga meliputi biaya hibah 24 F16 C/D.

    BalasHapus
  7. Logika sederhana saja bro, Coba ente lihat gaya hidup Jenderal2 baik Jenderal Polisi maupun TNI, dari Bintang 1 sampe bintang 4. Apakah ada dari mereka yg hidup sederhana???. Darimana uangnya sehingga mereka bisa punya Rumah pribadi mewah, mobil pribadi mewah lebih dari 1, anak sekolah di LN?????. Emang gaji jenderal itu berapa??? Inilah sumber dari segala sumber Korupsi karena ngga ada yg berani memperkarakan Jenderal2 ini termasuk KPK sekalipun...benar ngga sih??

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener bhungs.tapi kalau gikiran maling kropok,jemuran ,sendal,sepeda motor,ayam ,bebek,kambing,sapi,di hajar sampai babak belur oleh rakyat biasa,tukang ojek,tukang becak.coba kita hajar itu jenderal sampai babak belur,berani gak..??

      Hapus
  8. MENYAKITKAN.....! penyakit terjajah msh belum ilang....!

    BalasHapus
  9. beli kok ngeteng.. beli tuh 50 - 100 biji gituhh.. 20 bikin di US 80 rakit disini.

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters