Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan, rentetan penembakan di beberapa daerah belakangan ini diduga kuat dilakukan oleh kelompok yang sama. BIN menduga mereka jaringan teroris.
"Sinyalemennya kuat dilakukan kelompok yang sama. Yang pasti ada kaitan dengan kelompok-kelompok itu (teroris)," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Kamis ( 8/8/2013 ).
Hal itu dikatakan Marciano menyikapi kasus dua kali penembakan polisi di Ciputat, Tangerang dan petugas Lembaga Permasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta.
Marciano mengatakan, peristiwa beruntun tersebut merupakan pembuktian dari ancaman yang selama ini diarahkan kepada aparat keamanan. Mereka mencari aparat yang lengah untuk dijadikan korban.
"Dua korban pertama (polisi), dua-duanya ditembak dari belakang. Kemudian yang ini (petugas lapas) juga. Semua saat sangat lengah," ucap dia.
Marciano menambahkan, rentetan penembakan itu menjadi peringatan bagi seluruh aparat kemanan untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak boleh ada lagi aparat yang menjadi korban. Masyarakat juga diminta membantu dengan tidak memberikan ruang gerak.
"Mereka yang penting menunjukkan eksistensi bahwa kami ada dan kami belum habis. Oleh karena itu, tidak boleh menganggap mereka sudah selesai. Ancaman itu nyata, ancaman itu ada. Tetapi kita bisa mengatasi, tidak perlu takut yang berlebihan. Sepanjang kesiapan kita optimalkan, Insya Allah kita bisa atasi," pungkas Marciano. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 08 Agustus 2013
BIN : Rentetan Tragedi Penembakan Polisi dilakukan Oleh Kelompok yang Sama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
diakui/tidak diakui masih banyak oknum polisi yg arogan petantang petenteng kepada masyarakat, banyak masyarakat yang seneng jika aparat di teror, jika ingin dilindungi masyarakat, sewajarnya aparat sadar diri
BalasHapusApa bila ada seorang aparat tindakannya, yg membuat menyakitkan hati masyarakat/rakyat akan membalasnya walaupun belum berani secara terang2an dan berlaku utk semua aparat bila menyakiti akan dibalas cepat atau lambat. Salam NKRI.............
BalasHapusSekarang polisi dapat lawan yang seimbang ya...Selamat pak polisi,lanjutkan prestasi busukmu...
BalasHapus