Mabes Polri menyerahkan sepenuhnya penyelidikan meledaknya bom berkekuatan rendah di Wihara Ekayana di Jalan Mangga II, Kelurahan Kepa Duri, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat beberapa waktu lalu kepada Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
"Itu (bom) sudah ditangani oleh Tim Densus 88. Kita tunggu saja hasilnya nanti ya," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Ronny F Sompie mengatakan di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jendral Timur Pradopo mengaku pihaknya masih mendalami apakah tindakan teror bom berkekuatan rendah di Wihara Ekayana yang terletak di Jalan Mangga II, Kelurahan Kepa Duri, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang terjadi beberapa hari lalu ada kaitannya dengan kejahatan lintas negara atau tidak.
"Apakah terkait masalah global atau tidak, saya kira sejak awalnya ancaman teroris itu kan termasuk yang extraordinari, artinya memang itu kejahatan yang lintas negara," kata Timur di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2013).
"Artinya, ada kejadian atau tidak memang seperti itu, kemudian era informasi apakah dari interpol atau organisasi Kepolisian terus dilakukan. Melihat pada kejadian ini, itu terus kita aktifkan, apalagi teror seperti itu," sambungnya.
Saat dikonfirmasi apakah teror bom di Vihara Ekayana ada kaitannya dengan muslim Rohingya di Myanmar, Jendral bintang empat tersebut hanya mengatakan sedang menyelidiki kasus tersebut.
"Sekali lagi, untuk sabar tunggu hasil penyelidikan ini. Insya Allah, secepatnya terungkap. Saya belum bisa beri fakta yang itu (Rohingya) sebelum fakta yang sebenarnya di sampaikan," tandas Timur. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 10 Agustus 2013
Mabes Polri Limpahkan Kasus bom Wihara ke Densus 88
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar