Tiga anggota Sabhara dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menjadi korban pembacokan di dalam kereta api jurusan Empat Lawang-Palembang, Kamis (8/8/2013) pukul 03.30.
Pembacokan terjadi saat kereta berada di wilayah Prabumulih. Selain tiga polisi, dua warga sipil juga jadi korban pembacokan. Semua korban kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Prabumulih.
Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes R Djarot Padakova menjelaskan, peristiwa berawal ketika anggota polisi naik kereta api. Saat anggota sedang tidur, tiba-tiba pelaku datang.
"Tersangka lalu mengamuk, membacok penumpang. Ada tiga anggota Sabhara Polda dan dua warga sipil penumpang umum jadi korban," jelas Djarot.
"Sekarang dua anggota polisi mengalami luka serius, akan dioperasi di RS Bunda Prabumulih," imbuh Djarot.
Pelaku pembacokan adalah warga sipil yang diduga mengalami depresi. Pelaku telah diamankan polisi. Pelaku bernama Muntalif (56), warga Jalan Kebun Lima RT 02 RW 05, Kelurahan Tanjung Senang, Kecamatan Kota Bumi Selatan, Lampung Utara, Lampung.
Berdasarkan pengakuan sementara, pembacokan dilakukan karena Muntalif khilaf ketika petugas kereta api menagih tiket. Muntalif kemudian marah dan membacok sang petugas tiket.
Pembacokan kemudian membabi buta dan mengenai Misdi (34), warga Cinta Tanjung Kayu Agung, OKI, serta seorang penumpang bernama Arifin bin Mukrin (59), warga Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Pasar I Prabumulih Utara.
Muntalif kemudian membacok Bripda Hary yang terbangun ketika mendengar keributan. Bripda Rizky yang sedang tertidur juga terkena bacokan Muntalif. Mendengar kegaduhan itu, Bripda Tri Sutrisno yang tertidur di sebelahnya terbangun.
Melihat pelaku akan membacoknya, dengan sigap Tri menahan bacokan menggunakan tangan, dan terjadi perkelahian. Beruntung, Tri yang dibantu penumpang lain berhasil membekuk Muntalif dan membawanya ke Mapolsek Prabumulih Barat. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 09 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar