Safran Group perusahaan merger dari Sagem dan Snecma group, berhasil memenangkan kontrak dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan, sebagai kontraktor utama untuk sistem navigasi yang akan dipasang pada tiga kapal selam 1.400 ton yang dipesan oleh angkatan Laut Indonesia.
Kapal selam yang dipesan Indonesia pada tahun 2012 ini, merupakan kapal selam baru kelas ocean-going, hasil rancangan Korea Selatan yang dijual pertama kali ke pasar internasional.
Korea Selatan memilih sistem navigasi Sagem (Safran Group) karena dinilai menawarkan keandalan yang tinggi dan presisi, bagi sistem navigasi kapal selam dalam melaksanakan misi, baik untuk operasi di lautan, maupun di sepanjang garis pantai. Modul navigasi yang sediakan Sagem berupa sistem navigasi inersial laser gyro Sigma 40XP serta sistem navigasi lainnya, yang berkontribusi terhadap fungsi siluman kapal selam (stealth), sekaligus untuk keselamatan selama penyelaman.
Modul Sigma 40XP disebut-sebut sebagai sistem navigasi inersial yang paling compact di kelasnya. Integrated inertial navigation system ini dirancang sebagai modular sistem terbuka, sehingga dianggap sebagai solusi yang ideal bagi berbagai kapal selam modern bertenaga nuklir maupun konvensional, juga untuk modernisasi kapal yang eksisting.
DSME memilih Sagem karena perusahaan itu telah terbukti memiliki kemampuan sebagai sistem integrator, ditambah keahlian dalam fusi data dan transmisi untuk sistem tempur kapal. Sagem (safran Group) juga memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola berbagai program pertahanan .
Kontrak ini sekaligus menandai meningkatnya hubungan industri antara Korea Selatan dan Sagem dalam sistem navigasi serta pencapaian keunggulan teknologi laser pada sistem navigasi kapal selam.
Lembaga Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) telah memilih Sagem untuk memodernisasi sistem navigasi pada Kapal Selam KSS – 1 Chang Bogo, dan beberapa kapal selam modern Korea Selatan yang sudah beroperasi penuh.
Melalui kontrak ini, Sagem berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam urusan sistem navigasi untuk Armada kapal selam modern. Lebih dari 60 kapal selam di seluruh dunia, di 14 kelas yang berbeda, kini dilengkapi dengan sistem navigasi Sagem, termasuk kapal selam nuklir (SNLE – NG, Barracuda, SNA Améthyste), (AIP) jenis propulsi udara independen maupun kapal selam jenis diesel – listrik (keluarga Scorpene). Lebih dari 400 kapal permukaan juga dilengkapi dengan sistem navigasi inersial dari Sagem.
Korvet Sigma Indonesia juga menggunakan sistem navigasi dari Sagem. Dengan demikian Kapal selam Chang Bogo diperkirakan tidak akan menemui masalah untuk urusan data link/ koneksi ke Korvet dan Frigate Sigma Indonesia.
Safran Sagem yang berkantor pusat di Paris Perancis diakui memiliki sistem navigasi kapal perang yang berkualitas. Sagem memiliki nama papan atas untuk urusan: Navigasi, optronic, avionic serta elektronic dan software penting lainnya. Selain kapal selam Chang Bogo, sistem navigasi Sagem juga digunakan kapal selam Scorpene buatan Perancis. (JKGR)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 20 November 2013
Kapal Selam Chang Bogo Pesanan Indonesia Gunakan Sistem Navigasi Sagem
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar