Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan pesawat Kepresidenan RI berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green yang dipesan pemerintah masih dalam proses pengerjaan di pabrik Boeing, di Amerika Serikat.
"Pesawatnya masih di sana (Amerika) karena kemarin terhambat waktu ada government shutdown. Tertunda pengerjaannya," kata Sudi, kepada Tempo, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2013. Menurut dia, pesawat itu baru akan tiba di Indonesia Maret 2014 nanti.
Sudi belum bisa memastikan kapan persisnya pesawat Kepresidenan itu mulai dipergunakan. Ia mengatakan, setelah pesawat datang pada Maret nanti, masih ada proses tertentu yang mesti dijalani sebelum pesawat resmi dipakai.
"Yang pasti, pemerintah yang akan datang lah yang menggunakan pesawat itu," ujarnya. Namun, Sudi enggan berkomentar ihwal kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan pesawat itu untuk pertama kalinya. "Ya, tidak tahu. Kita lihat nanti, ya."
Indonesia telah resmi membeli pesawat Kepresidenan berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green. Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar dengan rincian US$ 58,6 juta untuk badan pesawat, US$ 27 juta untuk interior kabin, US$ 4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$ 1,1 juta untuk biaya administrasi.
Pesawat BBJ2 ini didesain untuk keperluan VIP. Yakni didesain memiliki konfigurasi mewah dengan keberadaan kamar tidur utama, toilet yang dilengkapi dengan shower, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu.
Boeing BBJ2 ini memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan memiliki diameter 3,73 meter.
Untuk interiornya, BBJ2 ini memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.
Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, pesawat ini dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat berisi maksimal 50 orang, jarak tempuhnya mencapai 8.630 kilometer. Jarak
tempuh itu bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 871 kilometer per jam.
Pesawat Kepresidenan RI akan tiba di Indonesia, Maret 2014. Saat ini pesawat berjenis Boeing Bussines Jet 2 Green tersebut masih dirakit di pabrik Boeing, di Seattle, Amerika Serikat. "Tertunda karena ada government shutdown," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Kamis, 12 Desember 2013.
Berikut Spesifikasinya :
Nama Teknis : Boeing 737-800 BBJ-2
Kapasitas bahan bakar: 39.539 liter
Jarak tempuh : Maksimal 10.334 kilometer. Dengan kapasitas penuh, 50 orang, jarak tempuhnya terjauhnya turun jadi 8.630 kilometer.
Kecepatan Maksimal : 871 kilometer per jam.
Ukuran :
- panjang 39,5 meter
- rentang sayap 35,8 meter
- tinggi ekor 12,5 meter
- diameter 3,73 meter
Interior :
- panjang 29,97 meter
- tinggi 2,16 meter
- lebar 3,53 meter
Harga : US$ 91,2 juta, sekitar Rp 820 miliar
- Badan pesawat : US$ 58,6 juta
- Interior kabin : US$ 27 juta
- Sistem keamanan : US$ 4,5 juta
- Biaya administrasi : US$ 1,1 juta
Fasilitas : kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan, ruang tamu.
Rincian Interior
Kokpit : Tempat duduk bagi dua awak, enam monitor penerbangan, dual GPS build-in, TCAS, GPWS, dan sistem panduan penerbangan Flight Dynamics.
Kabin depan : Kamar dengan tempat tidur besar, ruang tamu, ruang istirahat kru, kamar mandi dengan pancuran.
Kabin Belakang : 24 kursi penumpang yang bisa diselonjorkan jadi tempat tidur, ruang rapat, ruang olahraga, dan toilet.
(Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 14 Desember 2013
Pesawat Boeing Kepresidenan RI dipersiapkan Untuk Presiden Terpilih 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
1. sementara kepala negara lain pakai punya DI, kita malah...
BalasHapus2. masih banyak fakir miskin, pejabat malah...
3. yg pakai president berikutnya, tapi yg dpt komisi...
CN-235 milik Pakistan, Korsel, Malaysia, UEA itu hanya untuk transpor VIP (Pejabat tinggi or Presiden/PM) di dalam negeri. Luas negara2nya saja kecil2 dibandingkan Indonesia.
HapusUntuk pesawat khusus kepresidenan Malaysia dan Pakistan pakai Boeing 737 BBJ. Korsel dan UAE pakai Boeing 747-400.
Fakir miskin selain tanggung jawab negara, mereka juga tanggung jawab kita semua. Bukan melulu urusan negara. Jangan salahkan pejabat terus. Sudah kasi zakat/perpuluhan/sumbangan blm? Bayar pajak2 ngga? Sebagai masyarakat jg kita punya andil dlm masalah kemiskinan.
Pikiran juga jangan apa2 mikirnya komisi melulu..
salah satu alasan RI tdk pernah keluar dari negara terkorup, krn racun korupsi sudah meraja rela, korupsi sudah sendi-sendi kehidupan kita, sekarang sudah memasuki kaum ibu, kaum intelektual, kaum bisnis man, bahkan kaum agamawan
Hapusbahkan pejabat berkemewahan pun dianggap wajar sama rakyat, beda sama mantan presiden ahmadinejad pakai mobil peqout tua, priseden ri pakai mercy
kalau bisa pakai cn295 knp pakai boeing?
kalau bisa pakai batik spt mandela knp harus pakai jas?
sekarang keadaan luar negeri sdg susah, begitu juga keadaan dlm negeri bisa kolaps kalau di manage dgn tdk benar.
mari yg diatas beri contoh dgn cinta produk dlm negeri dan hidup sederhana.
kita sekarang benar2 harus berbuat nyata utk RI
Krn kerusakan korupsi sdh mendarah daging di semua bangsa RI
bahkan menteri agama pun ikut korupsi
bahkan korupsi pun dibilang jamak
bahkan tanggungjawab negara tdk fakir miskin pun diplesetkan menjadi tanggung kita bersama
bahkan saya sendiri pun sudah korupsi di kantor, setidaknya jam kantor saya kadang pakai urusan pribadi.
buat yang diatas ane :
BalasHapusane 100% yakin untuk keluar negeri kepala negara itu ga mungkin pake punya PT.DI. masa tu kepala negara terbang ga di dampingin pengawal dll ny, ga muat lah klo pake yang cn-235 atuh.
george walker bush pada saat menghadiri meeting g7 di francis
Hapuspakai pesawat tempur. yg mana penumpangnya hanya 1.
dan itu bukan yg pertama kali
Pengawal dan pembantu yg lain mengikuti dari belakang. Dgn pesawat sipil.
Kalau pakai cn 295 bisa mengangkut 79 personnel militer
kalau dirubah jadi sipil 50 pasti keangkut.
tdk perlu banyak2, istri dan saudara yg mau numpang jalan2 gratis tdk usah di ajak
Kita bisa hidup sederhana, kalau mau.
masalahnya para pejabat suka yg mewah2 utk mencari fulus
apalagi menjelang 2014. banyak cara2 cari dana kampanye
terlalu naif kita, kalau kita kira tdk ada permainan dari pembelian barang2 mewah
apalagi menjelang pemilu, sungguh terlalu naif.