Sebanyak 12 kapal perang RI (KRI) milik TNI Angkatan Laut dan 14 peterjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut siap memeriahkan puncak acara Hari Nusantara di Palu, Sulawesi Tengah pada 13 Desember 2013.
Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut Yayan Sugiana kepada Antara di Surabaya, Rabu, mengatakan kesiapan itu ditinjau langsung oleh Perwira Pembantu 2 Operasi Staf Operasi Angkatan Laut (Paban 2 Ops Sopsal) selaku Ketua Bidang Parade dan "Sailing Pass" Hari Nusantara 2013 Kolonel Laut (P) Didik Setiono yang tiba di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (10/12) malam.
Didampingi Perwira Pembantu 4 Dukungan Operasi (Paban 4 Duk Ops) Sopsal Kolonel Marinir Ketut Suarya, dan Perwira Pembantu Muda Operasi Harian (Pabanda Ops Har) Sopsal Mayor Laut (P) Erfan Indra Darmawan, kedatangan orang nomor satu di bidang Parade dan Sailing Pass itu langsung diterima oleh Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Ferry Supriady ST beserta staf.
Setelah itu, Ketua Bidang Parade dan Sailing Pass beserta rombongan meninjau langsung kesiapan akhir seluruh unsur kapal perang beserta segenap prajurit dan perlengkapannya dan juga memimpin langsung jalannya "Tactical Floor Game" (TFG) di KRI Surabaya yang sedang sandar di dermaga Lanal Watusampu, Palu, Sulteng.
Unsur-unsur kapal perang yang terlibat dalam "sailing pass" terdiri dari 12 unsur, yakni satu unit kapal kelas Van Speijk (VS), satu unit kapal kelas Sigma, satu unit jenis Landing Platform Dock (LPD), dua Kapal Cepat Rudal (KCR), lima kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB), dan dua kapal Patroli Cepat (PC).
Nama ke-12 kapal adalah KRI Abdul Halim Perdanakusuma (AHP)-355, KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366, KRI Surabaya (SBY)-591, KRI Rencong (RCG)-622, KRI Keris (KRS)-624, KRI Ajak (AJK)-653, KRI Hiu-804, KRI Kakap-811, KRI Pandrong (PDG)-801, KRI Kerapu (KRP)-812, KRI Birang (BRG)-813, dan KRI Suluh Pari (SLP)-809.
Selain Sailing Pass, puncak acara juga akan dimeriahkan dengan atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 peterjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI AL yang mendarat di atas geladak KRI Surabaya-591 yang sedang melaju di Perairan Teluk Palu untuk unjuk keterampilan di hari yang cukup bersejarah itu.
Tidak hanya itu, TNI Angkatan Laut juga menggelar pameran sejumlah peralatan dan produk Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) dan Dinas Penelitian dan pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal) pada Hari Nusantara itu.
Pameran yang digelar pada 10-14 Desember 2013 itu menampilkan antara lain peralatan survei, foto-foto kegiatan survei dan pemetaan, brosur dan leaflet Dishidros, buletin Dishidros, serta film dokumenter kegiatan survei dan pemetaan serta profil dishidros, buku-buku nautis: berita pelaut Indonesia.
Selain itu, almanak nautika, daftar pasut, daftar arus pasut, peta arus, daftar suar Indonesia, informasi pelabuhan, buku kepanduan bahari, buku informasi lingkungan laut, daftar ranjau, daftar kerangka kapal, radio navigasi, peta cuaca perairan Indonesia keangkatanlautan dan majalah Cakrawala dalam versi cetak maupun versi digital (juara ke-3 Anugerah Media Humas 2013).
Tidak ketinggalan organisasi para isteri prajurit TNI Angkatan Laut ( Jalasenastri) dari jajaran Lantamal Vl Makassar yang tergabung dalam pengurus kapal pintar ini telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat turut memeriahkan Hari Nusantara 2013 dengan melibatkan diri dalam pameran Nusantara Expo 2013 di halaman TVRI Palu, Sulteng.
Hari Nusantara diperingati sesuai dengan Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957 bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri, namun Deklarasi Juanda itu baru dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982).
Selanjutnya deklarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Pada tahun 1999, Presiden Abdurrahman Wahid mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara dan dipertegas oleh Presiden Megawati melalui Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar