Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Ketahanan Nasional dari Universitas Pertahanan. Prosesi pengukuhan guru besar ini akan dilakukan di IPSC Sentul, Jawa Barat, Kamis (11/6/2014) sore ini.
Berdasarkan agenda kepresiden dari Biro Pers Istana, prosesi pengukuhan guru besar dilakukan di kampus Universitas Pertahanan pada pukul 16.00 WIB. Prosesi akan digelar dengan melaksanakan sidang terbuka Senat Akademik Universitas Pertahanan.
Dalam kesempatan tersebut, juga SBY akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Perdamaian dan Keamanan dalam Dunia Yang Berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strategy bagi Indonesia".
Unhan menilai SBY memiliki penguasaan ilmu ketahanan nasional. Rektor Unhan, Laksamana Madya (TNI) Desi Albert Mamahit mengatakan, SBY menguasai ilmu ketahanan yang diperoleh dari berbagai pendidikan militer dan non-militer.
SBY juga memiliki latar belakang akademik yang dibutuhkan untuk memperoleh guru besar, misalnya gelar Master of Art (MA) di bidang manajemen dari Webster University, AS, dan gelar doktor bidang ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Bogor.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal (TNI) Sisriadi menambahkan, SBY juga telah memberikan kuliah umum di Unhan selama dua tahun terakhir. Di kampus tersebut, SBY mengajar mata kuliah "Kepemimpinan Strategis". (Tribun)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 12 Juni 2014
Presiden SBY Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Pelaku penyerangan di Lapas Cebongan akhirnya terungkap. Mereka adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus Kartosuro, Solo, Jawa Tengah. Pernyataan ...
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), Indonesia telah memilih pesawat Sukhoi Su-35, sekaligus menggantikan peran F-5 Tiger yang suda...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Pembebasan Irian Barat dari Penjajah NUKILAN peristiwa bersejarah dari sebuah catatan seorang prajurit Siliwangi dalam Operasi Trikor...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
WNI kembali diculik oleh kelompok yang diyakini sebagai militan Abu Sayyaf. Padahal sebelumnya sudah ada perjanjian antara RI, Malaysia, dan...
-
TNI AL memberangkatkan satuan tugas gabungan ke Latihan Bersama Multilateral RIMPAC 2014, di Pearl Harbour, Honolulu, Hawaii, memakai KRI Ba...
Presiden kedepan harapan saya harus melanjutkan program MEF
BalasHapusmabokkkk......
BalasHapusBravo Unhan. Apresiasi untuk inisiatif memberikan penghargaan akademis terhadap Presiden SBY yang notabene memiliki latar belakang militer dengan bobot kompetensi strategi pertahanan yang dalam.
BalasHapusSaya yakin ada saja yang negatif atas inisiatif ini, tapi saya himbau bahwa konteksnya ini adalah SBY sebagai startegist bidang pertahanan negara. Mohon bisa jernih dan tidak dikaitkan peran lain seorang SBY.