Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar M Sahil menegaskan, pihaknya siap mencegah masuk dan berkembang kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
"Prajurit TNI jajaran Kodam II/Sriwijaya di Sumbagsel meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung diperintahkan melakukan pengawasan ketat wilayahnya masing-masing dari pengaruh ISIS yang dapat mengancam kedaulatan negara," kata Mayjen Iskandar, usai menghadiri reuni alumni SMA Negeri 2 di Palembang, Sabtu.
Menurut Pangdam Sriwijaya, wilayah Sumbagsel yang mayoritas penduduknya beragama Islam berpotensi besar masuk pengaruh ISIS yang aktivitas di negara asalnya dinilai menyimpang dan dikecam banyak pihak.
Perlu dilakukan pengawasan secara ketat, sehingga diharapkan dapat dideteksi secara dini setiap upaya seseorang atau kelompok tertentu untuk mengembangkan gerakan tersebut, dengan merekrut anggota sukarelawan pejuang ISIS.
Jika pada suatu tempat dicurigai sebagai basis pengembangan ISIS akan dilakukan pengawasan secara ketat, akan dilakukan tindakan tegas berupa pembubaran serta pengamanan orang-orang yang terlibat dan benar-benar terbukti mengembangkan pergerakan kelompok tersebut, katanya lagi.
Dia menjelaskan, meskipun prajurit TNI Kodam II/Sriwijaya diperintahkan melakukan pengamanan dan pengawasan wilayah Sumbagsel dari kegiatan ISIS, namun diingatkan tidak membuat resah masyarakat.
Masyarakat umum dan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan apa pun secara berkelompok tidak perlu merasa dihalangi dan takut jika melakukan hal-hal yang tidak melanggar hukum serta mengancam keselamatan bangsa dan negara.
Upaya mengoptimalkan pencegahan masuk dan berkembang ISIS di daerah ini dan Indonesia secara umum, diharapkan dukungan dari semua lapisan masyarakat melakukan pengawasan lingkungan masing-masing, ujar jenderal TNI putra Sumsel itu lagi. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 22 Februari 2015
Kodam Sriwijaya siap cegah ISIS masuk Sumbagsel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar