UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) menurunkan Tim COE (Contingent Owned Equipment) menggelar Operational Readiness Inspection (ORI) atau pemeriksaan terhadap kesiapan operasional materiil dan perlengkapan Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil (Indobatt/Indonesian Battalion), di UN Posn 7-1, Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan, Senin (2/3/2015).
Tim COE Unifil yang berjumlah 15 orang dari kalangan sipil dan militer mempunyai latar belakang spesialisasi sesuai dengan bidang masing-masing dipimpin oleh Mr. Stanislav Tarasov, kedatangannya disambut langsung oleh Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Andreas Nanang Dwi P. S.I.P didampingi Wadan Satgas Mayor Inf Eko Handono beserta para Perwira Staf di UN Posn 7-1.
Kegiatan yang dilakukan oleh Tim COE diawali dengan pemeriksaan di area UN Posn 7-1 meliputi Markas Batalyon, Kompi Delta dan Kompi Bantuan, dilanjutkan ke Kompi C UNP 9-2 yang berada di desa Az Ziqiyah. Selanjutnya, Tim COE melakukan pemeriksaan ke Kompi B yang berada UN Posn 7-2 di Marjayoun dan Kompi A yang berada di El Adaisse UN Posn 9-63 serta UN Posn 9-15 di Kafarkilla.
Obyek pemeriksaan terdiri dari Major Equipment dan Self Sustainment. Untuk Major Equipment meliputi kendaraan tempur, kendaraan pendukung, alat berat Zeni, senjata, generator, peralatan kesehatan serta peralatan anti huru-hara. Sedangkan Self Sustainment, antara lain meliputi pelayanan catering, komunikasi, perlengkapan kantor, pelayanan listrik, pemeliharaan bangunan, pelayanan laundry dan kebersihan compound.
UNIFIL sebagai perwakilan PBB di wilayah Lebanon menuntut seluruh satuan yang dikirimkan oleh negara-negara pengirim atau Troops Contributing Country (TCC) memiliki kesiapan operasional sesuai standar yang telah ditetapkan, baik kesiapan personel, materiil maupun perlengkapannya. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan pemberian reimbursement benar-benar sesuai dengan kemampuan operasional Major Equipment dan Self Sustainment satuan yang ada, termasuk Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil (Indobatt).
Pada akhir pemeriksaan dilaksanakan debriefing, dimana Ketua Tim ORI Mr. Stanislav Tarasov menyampaikan apresiasi atas peningkatan kesiapan / readiness Satgas saat ini, dan berpesan agar melakukan pemeliharaan dan perawatan juga perbaikan secara terus menerus.
Usai pelaksanaan Operational Readiness Inspection, Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Andreas Nanang Dwi P. S.I.P menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh personel Kontingen Garuda karena telah berbuat maksimal selama pelaksanaan ORI ini.
“Hasil dari seluruh rangkaian kegiatan pemeriksaan secara umum, Satgas Indobatt memenuhi Standar Internasional terhadap kesiapan operasional sebagai satuan tugas, Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota terutama Staf yang terlibat langsung dalam kegiatan ini,” ujar Komandan Satgas Indobatt. (TNI AD)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 04 Maret 2015
UNIFIL Periksa Kesiapan Operasional Batalyon Mekanis TNI di Lebanon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar