Usai berbicara di pembukaan Pertemuan Tingkat Tinggi Pengusaha Asia Afrika (AABS) 2015, Presiden Joko Widodo sudah dikejar dengan jadwal pertemuan bilateral. Usai bertemu Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah, mantan Gubernur DKI Jakarta kemudian bertemu dengan PM Kamboja, Hun Sen.
Ditemui di gedung Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Selatan pada Selasa, 21 April 2015, Jokowi menyampaikan PM Hun Sen berterima kasih kepada Indonesia. Sebab, Indonesia telah melatih hampir 6.000 tentara Angkatan Udara dan pasukan pengamanan tamu VVIP di Phnom Penh tahun 2009 lalu.
"Total hampir 6.000 orang yang kami latih. Ke depan, saya tindak lanjut dengan menawarkan seragam dan senjata militer ke Kamboja. PM Kamboja menyatakan tawaran itu akan ditindaklanjuti," kata Jokowi.
Selama ini pun, ujar Jokowi tidak ada kesulitan bagi Kamboja untuk membayar. Justru, kata Jokowi ini salah satu cara untuk mengembangkan sektor perdagangan antar kedua negara.
Di tahun 2009 lalu, sudah ada 156 prajurit anggota paspem Perdana Menteri Kamboja yang dilatih dan dilantik di bawah Komando Mabes TNI. Tahun itu, tercatat, pelatihan paspam dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah berlangsung selama 14 angkatan dan menghasilkan 3.604 personel.
Pusdik Persahabatan Indonesia-Kamboja didirikan di distrik Krang Cheik tahun 2005, Pusdik yang berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Royal Cambodian Armed Force (RCAF) bergengsi dan menghasilkan prajurit, perwira dan pelatih yang handal.
Pusdik Persahabatan Indonesia-Kamboja didirikan di distrik Krang Cheik tahun 2005, Pusdik yang berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Royal Cambodian Armed Force (RCAF) bergengsi dan menghasilkan prajurit, perwira dan pelatih yang handal.
Program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama bilateral disamping program pelatihan bagi pasukan khusus RCAF yang juga memperoleh pelatihan dari Kopassus TNI-AD serta program pendidikan Sesko TNI yang diikuti beberapa perwira RCAF.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan banyak produk RI yang cocok dan memiliki daya saing. Bahkan, diekspor ke Benua Afrika. Salah satunya, Jokowi menyebut produk unggulan RI yakni garmen.
"Hampir setiap harinya truk dari Tanah Abang larinya ke Benua Afrika," kata dia. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 21 April 2015
Indonesia Tawarkan Senjata dan Seragam Militer ke Kamboja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar