Pemerintah Denmark melalui Duta Besar Denmark untuk Indonesia menyampaikan tawaran dan keinginan Dermark untuk menjalin kerjasama di bidang industri pertahanan dengan Indonesia. Denmark menyatakan siap untuk melakukan kerjasama khususnya kerjasama dalam transfer teknologi dan produksi bersama pembuatan radar.
Tawaran tersebut disampaikan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, H. E. Casper Clynge, saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, Selasa (1/9) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
“Kami sampaikan bahwa komitmen Pemerintah Denmark untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Jadi nanti pembelian radar ini tidak hanya semata-mata menjual radar saja, tetapi juga ingin memberikan transfer teknologi, penyediaan lapangan kerja dan juga akan ada produksi bersama”, jelas Dubes Denmark untuk Indonesia.
Lebih lanjut Dubes Dermark menjelaskan, perusahaan pembuat radar di Dermark merupakan salah satu perusahaan terbaik dan memiliki banyak pengalaman serta sudah cukup dikenal di Eropa.
Denmark juga menjamin bahwa penjualan radar kepada Indonesia tidak semata-mata hanya mempertimbangkan kualitas dan harga, tetapi juga tidak ada batasan untuk Indonesia. Penjualan juga tidak ada batasan dari Uni Eropa dan merupakan murni dari otoritas Pemerintah Dermark.
Diungkapkannya, perusahaan pembuat radar di Denmark siap berkerjasama dengan perusahaan di Indonesia baik dari BUMN maupun perusahaan swasta. Dengan demikian, diharapkan kedepan Indonesia mampu membuat radar secara mandiri untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, bahkan di export untuk kebutuhan di kawasan. (DMC Kemhan)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 02 September 2015
Denmark Tawarkan Kerjasama Transfer Teknologi dan Produksi Bersama Pembuatan Radar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar