Dalam rangka memenuhi program Minimum Essential Force (MEF) TNI agar dapat tercapai sesuai target dan untuk mewujudkan kemandirian pembangunan penguatan pertahanan negara, Kementerian Pertahanan melalui program kerjanya mewujudkan sistem pertahanan negara yang tangguh.
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah penguatan industri pertahanan nasional dengan implementasi programnya yaitu pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X.
Untuk itu, pada tahun 2015 ini, mulai dilakukan penyiapan infrastruktur pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X dengan ditandai peletakan batu pertama pembangunan hanggar pesawat tempur KFX/IFX di kawasan PT. Dirgantara Indonesia Bandung.
Peletakan batu pertama pembangun hanggar yang berlangsung Rabu, 2/9/2015, dilakukan Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo, bersama-sama dengan Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Kabalitbang Kemhan Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc, Tim Ahli KF-X/IF-X Marsdya TNI (Pur) Eris Herryanto dan Komandan Koharmatau (Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU) Marsda TNI Robert S. Marut.
Dalam rangka memenuhi program Minimum Essential Force (MEF) TNI agar dapat tercapai sesuai target dan untuk mewujudkan kemandirian pembangunan penguatan pertahanan negara, Kementerian Pertahanan melalui program kerjanya mewujudkan sistem pertahanan negara yang tangguh.
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah penguatan industri pertahanan nasional dengan implementasi programnya yaitu pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X.
Simbolis Peletakan Batu Pertama Pabrik Jet Tempur KFX di Kawasan PT DI Bandung |
Untuk itu, pada tahun 2015 ini, mulai dilakukan penyiapan infrastruktur pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X dengan ditandai peletakan batu pertama pembangunan hanggar pesawat tempur KFX/IFX di kawasan PT. Dirgantara Indonesia Bandung.
Peletakan batu pertama pembangun hanggar yang berlangsung Rabu, 2/9/2015, dilakukan Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo, bersama-sama dengan Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Kabalitbang Kemhan Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc, Tim Ahli KF-X/IF-X Marsdya TNI (Pur) Eris Herryanto dan Komandan Koharmatau (Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU) Marsda TNI Robert S. Marut.
Seperti diketahui program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X generasi 4.5 ini merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan. Program ini didasari oleh Letter of Intent (Lol) tahun 2009 dan Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2010. Tahap pengembangan ini diselesaikan pada tahun 2013 dengan menghasilkan System Operational Requirement dan System Configuration.
Pada tahun 2014 ditandatangani Project Agreement antara Menteri Pertahanan Rl dan The Defense Acquisition Program Adminitration (DAPA) Korea Selatan sebagai payung hukum implementasi program tersebut.
Selain itu sebagai payung hukum implementasi program tersebut adalah Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan yang mengamanatkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk secara sinergis mewujudkan kebangkitan industri pertahanan. (DMC)
cepat cepat di percepat untuk pembuat Lfx/ifx karena ini semangat presiden bpk jokowi yang antusias pemakain produksi dalam negri yaitu produksi indonesia, tidak kalah buatan asing ,amerika,rusia,korea,france, inggris, kita semua tercengang karena banyak sekali pabrik jet tempur timbul di facebook, twiter, google , yahoo, atau di ketahui media lainnya, karena yakin indonesia pasti bisa maju , seperti pembanguna kereta tercepat di indonesia jakarta - bandung 30 menit. bangin dah kereta apa bisa ngalahin pesawat zett tempur
BalasHapusNKRI hrs membuat duplikat para sarjana yg dikirim ke Korsel utk ToT, shg apa yg dibicarakan/dibahas masalah IFX sdh dicopy oleh team duplikasi dan setelah mdpt ilmu dr luar negeri. Mudah2an dg kerja keras para sarjana kita medptkan hasil yg maksimal.................
BalasHapusWaduhh tambah mantep aja deh TNI AU
BalasHapusKekuatan Rahasia Militer Indonesia