H-1 menjelang batas waktu pembayaran tebusan bagi 10 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera militan Abu Sayyaf membuat keluarga para korban merasa tertekan.
Mereka berharap, pemerintah Indonesia dapat menyelamatkan nyawa anggota keluarga mereka yang kini disandera gerilyawan dari Filipina Selatan itu.
Seperti diketahui, batas akhir pembayaran tebusan yang dituntut oleh kelompok gerilyawan Abu Sayyaf jatuh pada Jumat 8 April 2016. Tidak adanya kabar tebusan dan pembebasan sandera membuat keluarga korban sangat tertekan.
Roslian, ibunda Rinaldi, salah seorang sandera Abu Sayyaf tampak terus menangis, dan tidak bisa tidur memikirkan nasib anak pertamanya yang telah disandera sejak 26 Maret 2016.
Hari ini, keluarga Roslian bersama para tetangga menggelar pengajian bersama di rumah mereka, di Jalan Pulau Irian Lorong Merak No 52, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota.
Mereka mendoakan keselamatan Rinaldi dan sembilan WNI lainnya yang disandera oleh kelompok gerilyawan Abu Sayyaf.
Roslian mengaku, belum mendapat kabar apapun dari pemerintah Indonesia maupun pihak perusahaan dari tempat Rinaldi bekerja mengenai kabar kesehatan putranya itu.
Dia berharap, melalui doa yang dipanjatkannya itu akan memudahkan upaya pemerintah Indonesia untuk membebaskan seluruh sandera dari tangan kelompok gerilyawan Abu Sayyaf.
Pihak keluarga sangat berharap bertemu dengan Rinaldi dalam kondisi hidup. Roslian mengaku, terakhir kali bertemu dengan Rinaldi pada 2011 silam.
Seperti yang telah diberitakan, 10 RNI disandera oleh gerilyawan Abu Sayyaf dari Filipina Selatan. Kelompok itu menuntut tebusan 50 juta Peso atau sekitar Rp15 miliar. (SindoNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 08 April 2016
Jelang Batas Hari Terakhir, Keluarga Harap Pemerintah Bebaskan 10 Sandera Abu Sayyaf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar