Salah satu negara di wilayah Timur Tengah tertarik memesan kapal perang buatan Indonesia sehingga telah mengirim utusan untuk bernegoisasi jenis kapal yang dipesan, kata Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin.
"Mereka sudah mengirimkan pangerannya ke sini, dan hanya tinggal menunggu persetujuan rajanya. Kira-kira mereka akan memesan empat unit kapal perang jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV)," ucap Arifin di Surabaya, Selasa.
Arifin menjelaskan, kapal perang jenis SSV yang merupakan pengembangan dari kapal pengangkut "Landing Platform Dock" (LPD) merupakan kapal perang yang sebelumnya dipesan oleh Kementerian Pertahanan Filipina.
"Mereka memesan seperti yang dipesan oleh Filipina, namun lebih besar dan bisa mengangkut empat helikopter sekaligus. Kalau SSV yang dipesan Filipina hanya bisa mengangkut dua helikopter," katanya.
Arifin mengaku belum bisa menyebut secara pasti negara bersangkutan, karena masih dalam proses negosiasi, serta menghargai negara tersebut untuk tujuan kepastian pemesanan kapal perang.
"Yang pasti negara itu ada di wilayah Timur Tengah, nanti kalau sudah waktunya akan kita umumkan beberapa negara yang tertarik dengan kecanggihan kapal perang Indonesia," katanya.
Sementara itu, saat ini PT PAL Indonesia juga sedang dalam proses pengerjaan dua kapal perang canggih, yakni kapal pesanan pemerintah Filipina dan kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Kapal pesanan Filipina berjenis SSV, sedangkan pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia adalah Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR).
Kecanggihan Kapal PKR adalah memiliki panjang 105.11 meter, lebar 14.2 meter, dan kecepatan 28 knot, serta mampu berlayar selama 20 hari pada kecepatan 14 knot.
Selain itu, Kapal PKR Fregate juga memiliki alat perang bawah air lengkap, seperti senjata utama penghancur kapal selam berupa torpedo yang dapat membantu proses peperangan di bawah air, serta mampu melakukan peperangan udara dengan senjata rudal anti pesawat udara.
Sedangkan Kapal SSV didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, serta memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas. Dan mampu membawa dua helikopter, serta mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) ditambah sejumlah tank hingga truk militer. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 07 April 2016
Negara Timur Tengah Tertarik Membeli Kapal Perang SSV Buatan PT. PAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar