Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklaim, rencana pemerintah menerima hibah empat pesawat angkut C-130H Hercules bekas Angkatan Udara Australia/Royal Australia Air Force (RAAF) dinilai masih menguntungkan.
Pesawat C-130 Hercules yang akan dihibahkan Austraria untuk Indonesia |
"Dengan membeli Hercules seharga US$ 15 juta, pesawat itu masih bisa dipakai selama 20 tahun," kata Menteri Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan, Jumat, (24/8).
Harga tersebut dinilai jauh lebih murah ketimbang harga baru Hercules baru yang mencapai US$ 60 juta.
Menurut Purnomo, penerimaan hibah empat unit Hercules tersebut akan bermanfaat karena 15-20 tahun lagi tentu sudah ada teknologi pesawat angkut terbaru. "Jadi hibah ini dapat menguntungkan kita" ujarnya.
Selain menerima hibah, Indonesia juga berencana untuk membeli enam unit pesawat sejenis lainnya dari Australia. Total pembelian sepuluh unit Hercules tersebut mencapai US$ 150 juta.
Biaya tersebut, menurut Menhan sudah termasuk biaya serviced empat pesawat hibah dan harga enam pesawat yang dibeli.
Hercules hibah dari Australia, menurut Kementerian Pertahanan, amat dibutuhkan oleh Indonesia. Dari satu skuadron Hercules C-130H yang bermarkas di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, hanya tersisa sekitar 12 unit yang siap terbang.
Sumber : itoday
Sya bingung RI gak pernah belajar sejarah,
BalasHapusbagaimana kalau diembargo lagi?
dasar pejabat korup, knapa ga beli dari rusia atau brasil? semuanya karena uang, korupsi
partai demokrat harus bertanggungjawab