Doosan DST Korea Selatan akhirnya menyelesaikan produksi Panser Tarantula berbobot 18 ton yang dilengkapi canon 90 mm serta senjata mesin 7,62mm/ 12,7mm. Panser Tarantula (Korsel: Black Fox) merupakan kendaraan tempur beroda 6 yang dioperasikan tiga orang (sopir, kkomandan, petembak) yang melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam serta 8 km/jam di dalam air.
Menurut Doosan DST, Panser Tarantula telah disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia, sehingga dibuat lebih ringan dan memiliki kemampuan amphibi. Dengan senjata meriam 90mm dan senapan mesin, Tarantula didisain untuk bisa menyerang lawan yang memiliki kemampuan penuh ataupun bertempur dengan tank musuh. Panser ini juga memiliki kemampuan operasi gerilya: search and destroy.
Tahun 2009, TNI AD memesan Panser Canon Tarantula ke Doosan DST Korea Selatan. Panser 6×6 ini memasuki tes operasional, uji menembak dan uji manuver lapangan sejak November 2011. Setelah lulus inspeksi, panser mulai diproduksi Korea Selatan pada awal tahun 2012. Tanggal 5 Mei 2013, Doosan DST mengumumkan telah menyelesaikan produksinya untuk dikirim ke Indonesia.
Tanpa menyebutkan jumlahnya, pihak Cmenyatakan segera mengirim sejumlah Panser Tarantula ke Angkatan Darat Indonesia. Dalam pembuatan panser ini Doosan DST bertanggung jawab membangun panser dan pemasangan turret meriam. PT Pindad juga akan melakukan perakitan semi-knocked-down (SKD) di Indonesia. Menurut catatan SIPRI 2012, Indonesia memesan 22 Black Fox/ Tarantula ke Korea Selatan dan 11 diantaranya akan dirakit di Indonesia.
Masih menurut SIPRI 2012, turret dari Panser Tarantula adalah CSE 90 mm buatan CMI Defence Belgia. Turret ini mengusung meriam Cockerill MkIII 90 mm, senjata mesin 7,62mm / 12,7mm serta pelontar granat. Meriam utama dikendalikan secara elektronik dan mampu menembak sasaran di malam hari. CSE90 mm dilengkapi penjejak laser jarak jauh untuk menembakkan amunisi APFSDS-T, serta berbagai jenis amunisi lainnya.
Dengan munculnya informasi dari Doosan DST Korea Selatan ini, menunjukkan road map kendaraan tempur TNI semakin jelas. Setelah Panser Anoa, akan muncul Panser Canon Tarantula lalu disusul Tank Kerjasama FNSS Turki dan PT Pindad.
Indonesia merupakan pengguna pertama Panser Canon Tarantula Korea Selatan, sehingga belum diketahui sejauh apa ketangguhan dari Panser ini. Diharapkan Indonesia bisa mengembangkan disain dan kualitas panser ini, karena TNI AD hanya memesan 22 Panser Tarantula. (JKGR).
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 24 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Bgmn maling celuring tehnologi Ind thd tehnologi di korea, apa enggan/tdk berani utk mencuri tehnologinya dan kalau bisa antar kebudayan sdg boming hrs masuk melalui pertukaran kebud utk menjalin intelejen tehnologi.
BalasHapusWaduh...koq gini. apa ga cukup panser Anoa produksi PT. PINDAD ..atau mungkin mau melihat perbandingan teknologinya panser ANOA...dg panser Tarantula produksi Korsel.. Hati-hati krn ada pepatah There is not free lunch in the World.
BalasHapus