Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan terus melakukan lobi-lobi dan negosiasi agar lambang bendera Provinsi Aceh dapat diubah sehingga tidak mirip dengan bendera GAM.
"Itu yang masih dalam negosiasi terus," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, sejuah ini, pembicaraan antara kedua belah pihak (pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh) masih terus berlangsung, di antaranya pertemuan di Bogor.
"Tadi pertemuan di Bogor. saya belum dapat laporan," katanya.
Mendagri menambahkan, malam ini, dirinya juga akan bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat tetap mengharpakan agar bendera Provinsi Aceh tidak mirip dengan bendera GAM. Hal ini seusai dengan kesepakatan Helsinki dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah.
Mendagri berharap agar Pemerintah Provinsi Aceh mau mengubah bendera tersebut.
"Mungkin dengan mengubah gambarnya apakah strip hitamnya hilang sudah bukan bendera GAM lagi, atau misalnya bintangnya hilang, atau dikasih pedang atau rencong bukan bendera GAM lagi. Kalau sekarang kan persis sama," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, masalah bendera relatif cukup alot meski pembahasannya tetap kondusif.
"Sebenarnya kan suasana secara umum bagus, kita tidak ribut-ribut, `colling down`, pembahasan jalan terus," katanya.
Polemik terkait dengan bendera Aceh muncul setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengesahkan penggunaan lambang bulan sabit dan bintang mirip dengan bendera GAM sebagai bendera daerah pada tanggal 25 Maret.
Peraturan tersebut tertuang dalam Qanun (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 24 Mei 2013
Mendagri: Bendera Aceh masih terus dinegosiasikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Komandan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) XXVI D-2/UNIFIL, Mayor Inf Wimoko, didampingi seluruh staf Satgas menerima kedatangan T...
-
Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kerjasama Indonesia dan China, J. Stapleton Roy, menganggap Indonesia bisa jadi pemimpin dunia....
orang aceh yg msh ngaku Islam pasti taat apa yg diperjanjikan sendiri, Perjanjian Helsinski sdh jelas semua yg berbau separatis dilarang dipergunakan, masih ada gerombolan yg mencoba menjd pengkhianat, pemerintah jgn tinggal diam
BalasHapus