Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melantik Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat 25 Oktober 2013.
Sutarman yang kini masih menjabat sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri akan menggantikan posisi Jenderal Timur Pradopo setelah pencalonan tunggalnya disepakati Dewan Perwakilan Rakyat pada Selasa 22 Oktober lalu.
Menurut jadwal yang dikirimkan Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan kepada VIVAnews, pelantikan Sutarman menjadi Kapolri akan dilakukan pada pukul 15.00 WIB.
Komjen Sutarman telah menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR pada 17 Oktober lalu. Di dalam hasil uji kepatutan tersebut, seluruh fraksi di DPR sepakat mengangkat Komjen Sutarman sebagai Kapolri. Komisi III, juga menyetujui pemberhentian Jenderal Timur Pradopo sebagai Kapolri.
Namun, Komisi III juga meminta kepada Pimpinan DPR untuk menyampaikan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait dengan tidak dicantumkannya alasan sah terhadap pemberhentian Jenderal Timur Pradopo sebagai Kapolri.
"Untuk masa yang akan datang, Presiden dalam permintaan persetujuan kepada DPR terkait pengangkatan dan pemberhentian Kapolri memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Pieter.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang memimpin rapat ini lalu menanyakan pendapat anggota dewan atas hasil uji kepatutan itu. "Apakah kita setujui?" tanya Priyo. "Setuju!" ujar anggota DPR dalam rapat paripurna itu.
Priyo pun kemudian mengetuk palu untuk menetapkan Komjen Sutarman sebagai Kapolri untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden untuk dilantik sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Namun, setelah Priyo mengetuk palu, sejumlah anggota dewan melakukan interupsi. Anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pithaloka dalam interupsinya meminta Sutarman untuk menindak masalah ketenagakerjaan. Sementara anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Nudirman Munir menuntut Sutarman untuk mengusut produsen ponsel BlackBerry yang hingga kini tak pernah membayar pajak.
Sutarman pun tampak mencatat setiap interupsi yang dilancarkan anggota dewan. Setelah interupsi selesai, Sutarman yang hadir bersama dengan rombongan Provost akhirnya dipersilakan ke luar ruangan. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Pelaku penyerangan di Lapas Cebongan akhirnya terungkap. Mereka adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus Kartosuro, Solo, Jawa Tengah. Pernyataan ...
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), Indonesia telah memilih pesawat Sukhoi Su-35, sekaligus menggantikan peran F-5 Tiger yang suda...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Pembebasan Irian Barat dari Penjajah NUKILAN peristiwa bersejarah dari sebuah catatan seorang prajurit Siliwangi dalam Operasi Trikor...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
WNI kembali diculik oleh kelompok yang diyakini sebagai militan Abu Sayyaf. Padahal sebelumnya sudah ada perjanjian antara RI, Malaysia, dan...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
TNI AL memberangkatkan satuan tugas gabungan ke Latihan Bersama Multilateral RIMPAC 2014, di Pearl Harbour, Honolulu, Hawaii, memakai KRI Ba...
-
Selain pembelian Su-35, Rusia juga telah memulai pembicaraan awal dengan Indonesia terkait pengiriman kapal selam diesel-elektrik (kelas Kil...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar