ANGKATAN Laut negara anggota ASEAN dan delapan negara di luar ASEAN (ASEAN Plus) akan menggelar latihan bersama pada tanggal 29 Maret sampai dengan 3 April 2014 di Batam, Anambas dan Natuna, Propinsi Kepulauan Riau.
Latihan ini akan diikuti delagasi dari Angkatan Laut Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, China, India, Jepang, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Rusia, Singapura, Thailand, Vietnam, Philipina, Laos, dan Korea Selatan. Dalam latihan ini, 18 delegasi Angkatan Laut ASEAN Plus akan mengikuti latihan dalam tiga bagian yakni Harbour Phase pada tanggal 29-30 Maret 2014, Sea Phase tanggal 31 Maret sampai dengan 1 April 2014, dan Civic Mission Phase tanggal 2-3 April 2014.
“Tema Latihan ini adalah ASEAN Navy Cooperation for Stability (Bekerja sama untuk menjaga stabilitas di kawasan ASEAN,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Marsetio saat membuka Mid-Planning Conference Latihan Bersama Multilateral Komodo 2014, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/11).
Menurut Marsetio, acara Mid Planning Conference (MPC) bertujuan untuk membahas tentang materi latihan dan kesiapan Latihan Bersama Multilateral Komodo.
“Fokus pembahasan pada MPC ini adalah konfirmasi keikutsertaan negara peserta termasuk personel dan aset yang akan dilibatkan pada kegiatan table top exercise (TTX), Command Post Exercise (CPX), Field Training Exercise (FTX) dan Civic Mission.
Dalam latihan ini, lanjut KSAL, TNI Angkatan Laut sebagai tuan rumah akan melibatkan 12 KRI diantaranya adalah 2 fregat, 2 korvet sigma, 2 perusak kawal kelas KRI Pattimura, 1 Landing Platform Dock (LPD), 1 kapal bantu Rumah Sakit, 4 LST, 2 Pesud Fix Wing, 4 Helikopter, 1 Batalyon Zeni Marinir, 1 Batalyon Kesehatan Marinir, dan jajaran Rumah Sakit TNI AL Tanjung Pinang. Delegasi Angkatan Laut dari negara lain juga akan melibatkan kapal perangnya.
Dia berharap masing-masing Kepala Staf Angkatan Laut dari negara-negara peserta dapat menghadiri upacara pembukaan latihan yang berlangsung pada tanggal 29 Maret 2014 di Batam.
Marsetio menjelaskan penyelenggaraan latihan ini merupakan salah satu tonggak sejarah bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik, sebagai sarana untuk menjalin persahabatan, membuka peluang kerja sama, dan menyamakan persepsi dalam upaya penanggulangan bencana alam. Upaya menjalin kerja sama dalam konteks keamanan maritime dan penanggulangan bencana alam merupakan amanat yang dinyatakan dalam road map menuju Asean Community 2015.
“Oleh karena itu, Latihan Multilateral Komodo ini memiliki nilai yang sangat strategis mengingat peserta latihan tidak hanya dari negara-negara ASEAN, namun juga dari negara lain di kawasan Asia Pasifik (Asean Plus),” katanya.
Ia berharap spirit persahabatan dan kerja sama positif yang digelorakan oleh Indonesia dalam penyelenggaraan latihan ini dapat bergema ke seluruh dunia dan membawa pengaruh positif dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kerja sama dalam penanggulangan bencana.
Dalam latihan bersama ini, bertindak sebagai Direktur Latihan (Dirlat) Komodo Multilateral Exercise 2014 adalah Laksamana Pertama TNI Dr. Amarulla Octavian, yang sehari-hari menjabat Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurla Koarmabar). (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 14 November 2013
2014 Angkatan Laut ASEAN Plus Gelar Latihan Bersama di Kepulauan Riau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar