TNI Angkatan Darat siap melakukan sosialisasi "empat pilar berbangsa dan bernegara" kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah perbatasan.
"Melalui personel di pos-pos perbatasan, kami akan ikut menyosialisasikan empat pilar ini kepada masyarakat," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman saat pembukaan pelatihan untuk pelatih (ToT) sosialisasi "Empat Pilar" di Lido, Bogor, Kamis (14/11) malam.
TNI AD, kata Jenderal Budiman, sebenarnya sudah melaksanakan sosialisasi Empat Pilar, yakni Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI kepada masyarakat di kawasan-kawasan terpencil seperti di perbatasan dengan negara tetangga.
"Namun dengan adanya pelatihan yang dilakukan bersama dengan MPR ini, maka kami akan memiliki pengetahuan untuk metode sosialisasi empat pilar ini," katanya.
Dengan metode yang baik, maka sosialisasi Empat Pilar akan makin dapat diterima oleh masyarakat di kawasan perbatasan.
"Bagi kami kepercayaan dari MPR RI untuk sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara ini merupakan suatu kehormatan," kata Jenderal Budiman.
Pelatihan untuk pelatih yang diikuti 100 perwira menengah di lingkungan TNI AD ini akan berlangsung tiga hari hingga Minggu (17/11).
Sementara itu Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto pada pembukaan ToT tersebut memuji rasa nasionalisme personel TNI, termasuk yang bertugas di wilayah perbatasan.
"Jika kita berkunjung ke pos-pos TNI di perbatasan, maka akan terlihat disana tulisan "NKRI Harga Mati", kata Sidarto.
Ia juga mengatakan bahwa berbeda dengan masa lalu, sosialisasi Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI saat ini bukan lagi suatu pemaksaan ajaran.
"Tapi kini bisa dengan dialog, dan bukan hanya satu arah," kata Sidarto. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 15 November 2013
TNI-AD Sosialisasikan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Perbatasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Pemda hrs membantu memberikan dukungan logistik sekedarnya, TNI akan memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan berladang shg akan terjalin hub yg baik
BalasHapus