TNI Angkatan Udara mengerahkan satu unit pesawat boeing 737-200 untuk mencari keberadaan pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 370, yang hilang sejak Sabtu lalu saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Pesawat milik TNI AU ini spesialis pemantau.
Pencarian sendiri akan difokuskan di sisi utara Pulau Sumatera, hingga ke perbatasan wilayah laut Malaysia, Thailand dan Indonesia di Selat Malaka.
Pesawat dengan nomor penerbangan AI-7303 lepas landas dari Landasan Udara (Lanud) Suwondo Medan, Sumatera Utara pada Selasa, 11 Maret 2014.
Pesawat yang dilengkapi dengan radar dan kamera dengan 14 awak pesawat akan terbang di ketinggian 15.000 kaki.
Terbang Rendah
Pilot pesawat Boeing 737-200, Letnan Kolonel (PNB) Bambang Sudewo, mengatakan pesawat dapat saja terbang lebih rendah jika memang dibutuhkan.
"Jika memang dibutuhkan kita akan terbang lebih rendah," kata Bambang.
Pesawat juga lanjutnya, akan melakukan penyisiran di perairan yang terdapat pertemuan arus. "Kemungkinan di sana ada petunjuk keberadaan pesawat yang hilang," ujarnya.
Pesawat Boeing 737-200 milik TNI AU ini berasal dari Skuadron Udara 5 Sultan Hasanuddin, Makassar. Belum diperoleh informasi sampai kapan proses pencarian ini akan selesai.
Menginjak hari keempat sejak Sabtu, 8 Maret 2014 lalu, pecarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH-370 yang hilang kontak masih belum membuahkan hasil. Berbagai spekulasi, mulai dari pesawat putar balik hingga serangan teror belum bisa dibuktikan, selama bangkai pesawat belum ditemukan.
Puluhan pesawat dan 40 kapal perang dari 10 negara telah menyisir lokasi jatuhnya Boeing 777-200 itu di perairan sekitar Malaysia dan Vietnam. Area pencarian juga telah diperluas, angkatan bersenjata banyak negara bagi-bagi tugas, namun belum juga terlihat satu pun bukti. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 11 Maret 2014
TNI AU Kerahkan Boeing 737-200 Cari Malaysia Airlines yang Hilang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar