Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberangkatkan 800 prajurit TNI untuk tugas perdamaian ke Darfur, Sudan. Moeldoko pun mengingatkan pasukannya untuk siaga mengingat kondisi Darfur yang rawan bencana dan konflik.
Pelepasan pasukan dilakukan Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015). Sebanyak 800 prajurit gabungan dari 3 kesatuan ini tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/UNAMID (Uniterd Nations Mission in Darfur).
"Saya perintahkan kepada seluruh komandan satgas dan staf serta prjaurit sekalian untuk memahami mandat dan misi Unamid yang jadi kebijakan Dewan PBB itu. Pahamkan dengan baik," perintah Panglima TNI dalam amanatnya.
Satgas Yon Komposit ini melaksanakan mandat pemeliharan perdamaian Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1769 tahun 2007. Resolusi tersebut dikatakan Moeldoko adalah bahwa pasukan perdamaian memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan dan bergerak sendiri jika diperlukan untuk melindungi fasilitas, personel, dan lembaga kemanusian," kata Moeldoko.
"Ini supaya betul-betul dipahamkan prajurit. Pada sisi lain, memiliki kemampuan cegah ancaman senjata dan tugas lain. Di Sudan tingkat kriminalitas tinggi, genosida. Terjadinya kasus asusila kepada 200 wanita Darfur telah menjadi isu penarikan pasukan Perdamaian PBB di Sudan," sambungnya.
Pasukan ini akan ditempatkan di dua UN (United Nation) yakni di Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest UNAMID di El Geneina. Sementara 1 Kompi Senapan akan berdiri sendiri di Masteri Camp yang berjarak kurang lebih 70 km dari Supercamp El Geneina.
Pada misi perdamaian ini, TNI pun membawa kendaraan taktis untuk mendukung Satgas yakni 24 Panser Anoa, 30 truk dan 34 Jeep. Satgas ini berada di bawah komando Letkol Inf M Herry Subagyo yang sehari-harinya menjabat sebagai Danyonif 721/Makkasau, Kodam VII/Wirabuana, Sulawesi.
"Saya ingatkan bahwa keselamatan personel, kredibilitas, dan TNI tergantung pada komandan Satgas. Disiplin, loyalitas, dan solidaritas prajurit jaga itu. Laksanakan analisis terhadap kencenderungan lingkungan itu sendiri, khususnya lingkungan operasimu," tutur Jenderal Bintang 4 tersebut.
Moeldoki juga mengingatkan agar satgas tidak memalukan nama bangsa dengan berperilaku primitif. Maksudnya adalah dengan bersikap urakan, anarkis, dan tanpa aturan.
"Kalian punya referensi untuk kembangkan dirimu dan kesatuanmu. Hindari tindakan primitif yang bisa rugikan TNI dan negara. Tidak ada prajurit TNI yang berlaku primitif di sana," tegas Moeldoko.
Satgas Konga XXXV Unamid akan diberangkatkan dengan 3 kloter keberangkatan dari Lanud Halim Perdanakusuma. Yakni pada tanggal 20, 22, dan 24 Februari mendatang.
"Perempuan kali ini yang diberangkatkan hanya 2, permintaan khusus dari PBB. Prajurit dengan usia termuda yang dikirim 18 tahun dar Batalyon 721, Kodam Wirabuana," ungkap mantan Pangdam Siliwangi tersebut.
Moeldoko memberikan jaminan kepada para personel yang akan diberangkatkan ini untuk menjaga keluarga yang akan ditinggalkan selama penugasan. "Percayakan keluarga yang di homebase kepada pimpinan di sini. Mereka akan menjaga istrimu, keluargamu. Fokuskan dalam tugas. Selamat bertugas. Ikuti teman-temanmu yang mendapat apreasiasi daru panglima yang selama ini membawahi PBB," tutupnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 18 Februari 2015
800 Prajurit Dikirim Misi Perdamaian ke Darfur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar