Anggota Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha mendukung langkah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang akan menertibkan penambangan sumur minyak tua di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, karena menyangkut kekayaan Negara.
"DPR RI mendukung sepenuhnya penertiban pengelolaan sumur minyak tua, sebab dalam pelaksanaanya banyak yang melanggar ketentuan," katanya, ketika mengunjungi lokasi penambangan sumur minyak tua di Bojonegoro, Jumat.
Ia menyatakan hal itu, ketika dimintai tanggapannya soal langkah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang akan memberikan sanksi kepada pengelola sumur minyak tua di daerah setempat yang melanggar ketentuan.
"Pengelolaan sumur minyak tua yang dilakukan dengan melanggar ketentuan tanpa dasar hukum sama dengan menipu rakyat," tandasnya.
Menurut Satya, banyak pengelolaan sumur minyak tua di daerah setempat yang dilakukan tanpa pemberitahuan kepada Pertamina EP "Asset IV Field" Cepu, Jawa Tengah, selaku pemilik kuasa wilayah pertambangan.
Selain itu, lanjut dia, di dalam melakukan pengeboran sumur minyak baru juga tanpa Inspektur Pengawas. Ia mencontohkan pengeboran sumur minyak dengan kode KD1 di Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan, berbahaya, sebab tanpa ada Inspektur Pengawas dalam bidang pengeboran.
Begitu pula, lanjut dia, kalau pengelolaan sesuai ketentuan, maka tenaga kerja lokal bisa ikut bekerja dan dalam menangani "corporate social responsibility" (CSR) dilakukan secara terbuka, sehingga masyarakat ikut menikmati.
Petugas Pertamina EP "Asset IV Field" Cepu, Jawa Tengah, Heri Budiarso, menjelaskan di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan dan Malo, terdapat 550 sumur minyak, di antaranya, yang masuk dalam kontrak antara Pertamina EP "Asset IV Field" Cepu dengan KUD hanya 250 sumur minyak.
"Produksi minyak mentah yang tidak ditampung di Pertamina dijual ke berbagai daerah. Selain itu, para penambang juga menyuling secara tradisional minyak mentah untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM)," katanya kepada Jenderal Moeldoko, yang berada di lokasi.
Di Bojonegoro Satya Widya Yudha, melakukan kunjungan kerja ke lapangan sumur minyak tua di Bojonegoro, bersama Jenderal Moeldoko dan Direktur Utama Pertamina EP Dwi Sutjipto. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 15 Maret 2015
DPR dukung TNI tertibkan sumur minyak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Lembaga analisis militer, Global Firepower, melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Dari 68 negara yang disu...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar