Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah Arifin,
mengatakan, pembangunan infrastruktur kapal selam di Indonesia
direncanakan pada 2016, untuk menindaklanjuti penunjukkan perusahaan
plat merah itu dalam memproduksi kapal selam dari Kementerian
Pertahanan.
TNI AL memproyeksikan memiliki enam kapal
selam baru, melengkapi dua kapal selam saat ini, KRI Cakra-401 dan KRI
Nanggala-402, yang merupakan Tipe-209 dari Jerman. Korea Selatan menjadi
salah satu alternatif penting sumber pengadaan keenam kapal selam baru
itu selain kelas Kilo dari Rusia.
"Kita bangun dulu infrastrukturnya, sebab kita belum punya dan
hanya punya landasannya kapal selam. Sehingga dengan ada infrastruktur,
ke depan bisa lebih banyak produksi kapal selam," ucap Arifin, di
Malang, Sabtu.
Ia mengatakan, keperluan Indonesia terhadap kapal selam sangat
tinggi karena wilayahnya mayoritas adalah laut, sehingga kekuatan
alutsista berupa kapal selam sangat dibutuhkan.
"Kalau kita melihat akan kebutuhan kapal selam sebenarnya Indonesia
membutuhkan sebanyak 12 kapal selam. Sementara saat ini kita hanya
mempunyai sedikit, itu pun produksi lama," katanya.
Terkait dengan rencana pembuatan kapal selam, Arifin menjelaskan
saat ini sedang dalam proses produksi tiga unit, di antaranya satu unit
akan dibangun di Indonesia, dua lainnya sedang dalam proses pembuatan di
Korea Selatan.
"Sebanyak dua unit kapal selam dalam proses dibuat di Daewoo
Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Lalu, satu
unit dibangun di PT PAL Indonesia," katanya.
Untuk itu, sebelum memulai produksi satu unit kapal selam pihaknya
akan membangun sejumlah infrastrukturnya terlebih dahulu, sehingga ke
depan bisa dilanjutkan dengan produksi secara mandiri.
Sebelumnya, untuk merealisasi kapal selam PT PAL Indonesia
mendapatkan kucuran penyertaan modal negara sebesar Rp1,5 triliun untuk
membangun tiga unit kapal selam dengan nilai Rp500 miliar perunit.
Pembangunan itu, telah mendapat dukungan dari Komisi VI dan Komisi
I DPR, dan alokasi biayanya juga menyangkut pengiriman tenaga ahli ke
Korea Selatan untuk belajar pembuatan kapal selam.
Arifin berharap, ketika PT PAL Indonesia sudah memulai produksi
kapal selam, akan memperkuat persenjataan Indonesia, khususnya di
wilayah laut. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 21 Maret 2015
Infrastruktur kapal selam dibangun 2016
Label:
Industri Pertahanan,
Kapal Selam,
Produk Nasional,
TNI AL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Kalau bisa dok kapal selam jangan hanya di surabaya PT Pal, ttp juga buat di lampung utk jangka panjang dan dg dibuatkan dok kapal selam di dua tempat atau nanti lebih dr 4 tempat dpt mempercepat pengadaan kapal2 selam baru. Sesuai program pemerintah khususnya dr TNI AL.............
BalasHapus