Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut bersama Angkatan Laut Amerika Serikat menggelar latihan bersama "Flash Iron 15-5524 Joint Combined Exchange Training (JCET)", di Markas Komando Satkopaska Koarmabar, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.
Komandan Satkopaskaarmabar Kolonel Laut (P) Tjatur Soniarto, mengatakan, latihan yang digelar ini dalam rangka pengembangan teknik dan taktik peperangan laut khusus serta kemampuan lain yang disesuaikan dengan perkembangan situasi terkini ancaman global guna mendukung terlaksananya tugas pokok kedua satuan.
Latihan ini juga merupakan wadah kerja sama antara kedua negara terutama di bidang kemiliteran dan sebagai wahana pertukaran ilmu serta memupuk rasa solidaritas sebagai pasukan khusus yang berbasis Naval Special Warfare.
Tjatur mengatakan, sasaran dalam latihan ini adalah tercapainya kemampuan baik perorangan maupun tim untuk merencanakan sebuah operasi sampai dengan perencanaan serta meningkatkan kemampuan baik perorangan, tim maupun satuan untuk menerapkan doktrin taktis dan teknis yang ada sesuai dengan prosedur yang berlaku di lingkungan TNI AL.
Latihan bersama melibatkan 73 personel terdiri dari 57 personel TNI AL dan 16 personel US Navy Seal. Materi latihan meliputi Tactical Combat Casualty Care (TCCC), Military Operation on Urban Terrain (MOUT), Closed Quarters Combat (CQC) serta Small Craft Operation (SCO) dengan metode latihan meliputi latihan teknis, taktis, manuver lapangan, teori, drill dan praktik lapangan.
Latihan pasukan khusus Angkatan Laut Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tersebut direncanakan berlangsung selama 25 hari, mulai 16 Maret hingga 10 April 2015, mengambil tempat untuk menguji materi atau praktik lapangan di perairan Teluk Jakarta, Gedung Pelni Kemayoran dan Purwakarta Jawa Barat. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 18 Maret 2015
Kopaska-AL AS gelar latihan bersama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar