Dalam kunjungan kerjanya ke Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (23/7) silam, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, sempat mengutarakan bakal mempercepat realisasi pembangunan pangkalam kapal selam di Pangkalan TNI AL (Lanal) Watusampu, Palu.
Pihak TNI AL pun menargetkan, pangkalan kapal selam itu sudah selesai pada awal 2017 mendatang.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI M Zainudin, mengungkapkan, saat ini pihaknya memang terus melakukan upaya pengembangan pembangunan pangkalan kapal selam di Palu, Sulawesi Tengah. Pengembangan ini pun diharapkan selesai pada saat kedatangan dua kapal selam baru yang dipesan dari Korea Selatan.
Rampungnya pembangunan pangkalan itu nantinya dapat mendukung kedatangan dua kapal selam baru yang memperkuat TNI AL tersebut. ''Dua (kapal selam baru) di awal 2017 dan di akhir 2017. Jadi (pembangunan pangkalan kapal selam) diharapkan bisa sudah siap di awal 2017,'' kata Zainudin saat dihubungi Republika, Ahad (26/7).
Kadispenal menambahkan, dalam upaya pembangunan pangkalan kapal selam itu, pihaknya melaksanakan secara bertahap. Selain itu, pembangunan itu disesuaikan dan berdasarkan anggaran yang didapat dari APBN. Saat ini, pembangunan dermaga dan dok untuk kapal selam sudah hampir rampung diselesaikan.
''Terutama fasilitas-fasilitas yang khususnya untuk kapal selam,'' ujar Zainudin.
Dalam Rencana Strategis Minimun Essential Forces (MEF), TNI AL memang sempat menargetkan menambah armada kapal selam yang mereka miliki.
Saat ini, TNI AL baru memiliki dua kapal selam, yaitu KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Dua kapal selam itu pun sudah tergolong cukup tua dan beroperasi sejak 1980 silam. Alhasil, pemerintah lewat Kementerian Pertahanan telah menyepakati soal pembelian tiga kapal selam jenis Changbogo dengan sistem transfer of techology (ToT).
Rencananya, dua kapal selam itu akan dibuat di Korea Selatan oleh perusahaan galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Kemudian satu unit kapal selam akan dibuat oleh industri galangan kapal dalam negeri, yaitu PT PAL.
Sebelumnya, dalam rencana pemenuhan alutsista yang mengacu pada MEF, 2013 silam. TNI AL mengungkapkan kebutuhan sekitar 12 kapal selam untuk bisa menjamin pengamanan wilayah NKRI.
Selain kapal selam, TNI AL juga terus melakukan program peremajaan dan modernisasi Alutsista, terutama untuk kapal-kapal patroli yang kondisinya sudah tua seperti, fast patrol boat (kapal cepat patroli), Kapal Frigate dan Korvet buatan Belanda, serta kapal penyapu ranjau.
''Jadi rata-rata sudah hampir 40 tahun kapal-kapal ini. Sebelum mereka habis, kita proses remajakan, jangan sampai terjadi kekosongan alutsista karena ketidaksiapan TNI dalam peremajaan. Mudah-mudahan semuanya itu sesuai waktu,'' ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi, beberapa waktu lalu. (ROL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 28 Juli 2015
Pangkalan Selam TNI AL Ditargetkan Rampung 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar