Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu untuk melaporkan perkembangan investigasi jatuhnya Pesawat Hercules C-130 pada Selasa 30 Juni 2015 lalu di Medan, Sumatera Utara di Istana Negara.
Sementara ketika dikonfirmasi, Ryamizard mengaku belum mendapatkan laporan hasil investigasi tersebut dari TNI AU sehingga belum dapat diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut.
“Kita masih menunggu laporan dari TNI AU, sedangkan tadi yang saya laporkan kepada Presiden ialah mengenai perkembangan laporan terakhir,” ujar Menhan.
Ternyata pertemuan terbatas antara Presiden dengan Menhan tersebut tak hanya masalah Hercules, mantan Kasad era Presiden Megawati itu juga melaporkan soal alat sistem persenjataan yang akan diganti.
Hal tersebut dilaporkan mengingat pasca jatuhnya Hercules, Jokowi menginstruksikan agar TNI memodernisasi alutsista secara menyeluruh.
“Ke depan kita tidak pakai pesawat yang sudah 30 tahun ke atas, tadi saya sudah kasih buku ke beliau. Dalam buku itu, campur, ada helikopter, segala macam termasuk kapal perang dan itu nanti akan kita ganti yang lebih bagus,” pungkasnya.
Dari pertemuan itu, baik alutsista dari matra udara, laut, maupun darat akan mengalami pemutakhiran. Dan itu memang seharusnya dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini ialah Kementerian Pertahanan guna menjaga keselamatan serta kedaulatan NKRI yang ditinjau dari besarnya ancaman akhir-akhir ini.
Senada dengan keputusan itu, sebelumnya Perkumpulan Perintis Kemerdekaan Indonesia (PPKRI) dan Think And Act For National Defense (Tandef) telah mengeluarkan deklarasi untuk mengatasi keadaan lemahnya alutsista yang kerap kali memakan korban dari putera-puteri terbaik NKRI.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Tandef, A, Jaka Santos Adiwijaya dalam sebuah pesan singkatnya kepada Jurnal Maritim beberapa waktu lalu. Manifesto yang terdiri dari lima poin itu diantaranya berisi himbauan kepada pemerintah untuk segera meluruskan cita-cita bangsa yang termaktub dalam Pembukaan UUD 45, momodernisasi alutsista, dan menghentikan perseteruan politik yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 15 Juli 2015
TNI Segera Modernisasi Alutsista Secara Total
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Pemimpin negara selanjutnya yang ditemui Presiden Joko Widodo di sela KTT APEC, Beijing, yakni Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan untu...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar