KRI Bung Tomo-357 yang dikomandani Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan tiba di dermaga 6 Port of Beirut, Lebanon pada hari Minggu (27/09/15) lalu dalam misi Pasukan Perdamaian Unifil (United Nations Interim Forces in Lebanon).
Bunyi letupan senjata laras panjang dan pendek terdengar dari arah darat saat memasuki dermaga. Kepada Jurnal Maritim, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan selaku Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/ UNIFIL (United Nations Interim Forces in Lebanon) TA. 2015 menyampaikan hal tersebut seolah-olah bukan sesuatu yang aneh terjadi di Kota Beirut Lebanon mengingat kondisi konflik yang berkepanjangan di sana.
“Rangkaian kegiatan serah terima Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 ke KRI Bung Tomo-357 ini dilaksanakan selama dua hari untuk lebih memahami situasi yang berkembang maupun implementasi tugas sebagai Pasukan Perdamaian dibawah kendali Perserikatan Bangsa Bangsa (UN Peace Keeper),” ungkap Yayan.
Penyerahan tugas dan tanggung jawab (take over authority) secara resmi dilaksanakan pada tanggal 30 September 2015 lalu dalam bentuk Handover Ceremony. Handover Ceremony dimulai pada pukul 10.00 Local Time di Dermaga 3 Beirut Port. Bertindak selaku Inspektur Upacara yaitu MTF Commander Rear Admiral Flavio Macedo Brasil dengan pasukan upacara terdiri dari peleton Perwira, Bintara dan Tamtama kedua kapal serta dihadiri sejumlah tamu undangan.
Hadir dalam upacara tersebut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Lebanon, Achmad Chozin Khumaidy, Commander in Chief of Lebanese Armed Forces (LAF)-Navy Rear Admiral (RADM) Nazih Jbaily, Atase Pertahanan untuk Mesir dan Lebanon Kolonel Marinir Ipung Purwadi, Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Danni Koswara, DMTFC-COS Kolonel Laut (P) Dato Rusman, para Komandan Satuan Tugas Kontingen Garuda dan tamu undangan dari staf UNIFIL dan KBRI Beirut.
Lebih lanjut, Yayan menambahkan kegiatan KRI Bung Tomo 357 keesokan harinya langsung menuju AMO (Area Maritime Operation) untuk On Task perdananya dan langsung ditunjuk sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander yang membawahi seluruh kapal perang yang tergabung dalam Task Force 448 Unifil Lebanon dari Bangladesh, Jerman, Brazil dan Yunani.
“Tidak seperti biasanya, penyerahan bendera PBB dilaksanakan di tengah laut dengan melaksanakan manouver RAS (Replenishment At Sea-red) antara KRI Bung Tomo-357 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367,” sambungnya.
Kedua komandan KRI melaksanakan serah terima tugas, wewenang dan tanggung jawab selaku Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda dari Wing Bridge masing-masing kapal mereka disaksikan BNS Baroso dimana MTF Commander on board.
Sebelum break away, kedua kapal bermanouver di kedua sisi BNS Baroso. Manouver yang ditunjukkan kedua kapal dari Indonesia tersebut membuat kagum dan keyakinan penuh yang tinggi atas profesionalisme yang ditunjukkan Kontingen Garuda Indonesia.
“Tidak hanya itu saja, Commander in Chief of Lebanese Armed Forces (LAF)-Navy Rear Admiral (RADM) Nazih Jbaily menyatakan kekagumannya atas penampilan Satgas Maritim TNI saat parade upacara dan kemampuan mempertahankan kebersihan serta kondisi teknis kapal,” tuturnya.
Tugas perdana yang diemban oleh KRI Bung Tomo-357 dibuktikan dengan kesiapan memimpin sejumlah kapal-kapal Unifil dari sejumlah negara selaku MIO Commander. “Pelaksanaan Short/Full Hilling terhadap sejumlah kontak dilaksanakan dengan baik di AMO untuk meyakinkan tidak adanya penyelundupan senjata, bahan-bahan berbahaya yang masuk/keluar kawasan Lebanon melalui AMO,” paparnya.
Pengamatan aktivitas penerbangan di kawasan tersebut juga dilaksanakan oleh KRI Bung Tomo-357 dengan terdeteksinya aktivitas penerbangan baik komersial maupun non komersial. Penyelenggaraan latihan antar unsur MTF dan pemberian pelatihan terhadap personel LAF Navy dapat terselenggara dengan baik seolah-olah KRI Bung Tomo-357 sudah lama melaksanakan misi tersebut.
“Tidak ada keraguan dan kesalahan yang dilaksanakan dalam on task perdana tersebut. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan standart tinggi dan perfect. Hal tersebut memang disiapkan sejak dini dimulai pelaksanaan PDT (Pre Deployment Training), selama pelayaran dari Indonesia – Lebanon seluruh referensi dan informasi pelaksanaan tugas telah dipelajari sehingga dalam pelaksanaan tugas sudah tidak canggung lagi,” pungkas Yayan. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 07 Oktober 2015
KRI Bung Tomo-357 Memulai Misi di Satgas Maritim TNI Konga/Unifil
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Pengkajian tentang Multiple Launch Rocket System (MLRS) yang harus dibeli TNI AD, sudah berlangsung panjang. User di perbatasan Kalimantan...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar