Perusahaan industri pertahanan Amerika Serikat, Lockheed Martin (LM) menawarkan jenis pesawat tempur F-16 terbaru. F-16 Viper ditawarkan untuk memperkuat jajaran TNI AU.
Untuk memperkuat jajaran pertahanan udara Indonesia, LM datang menawarkan varian F-16 termutahir mereka. Yakni F-16 Viper yang memiliki keunggulan pada radarnya.
"Kami menawarkan kemampuan baru Scalable Agile Beam Radar (SABR)," ujar Director Business Development F-16 Lockheed Martin Randy Howard dalam temu media di Ballroom Grand Hyatt, Jakpus, Rabu (7/9/2015).
Kelebihan Viper juga ada pada peningkatan mission computer pesawat, vehicle system, struktur pesawat, kokpit dan sistem peperangan elektronik (electronic warfare system) di banding blok F-16 sebelumnya. F-16V ini disebut sebagai generasi selanjutnya dari F-16 yang memanfaatkan infrastruktur berkesinambungan di dunia.
LM sendiri menyatakan, Viper merupakan konfigurasi generasi terbaru F-16 yang dapat memberikan peningkatan kemampuan siginifikan pada pesawat tempur multiperan yang paling terjangkau dan efektif di dunia ini. Termasuk konfigurasi avionik.
"Jika Indonesia sepakat (membeli Viper), maka Indonesia adalah negara pertama yang memiliki teknologi paling mutakhir F-16," kata Randy.
Radar yang menjadi jawara pada Viper adalah radar AESA (active electronically scanned array) yang dapat mempertahankan lebih dari 20 target musuh. Radar ini setipe dengan radar yang digunakan di pesawar siluman F-35 hanya saja beda versi. Jenis radar Viper sedikit lebih canggih dan memiliki kemampuan untuk membidik 3 sasaran baik di darat, udara, dan laut.
"Keuntungan yang didapat Indonesia jika memiliki pesawat kami ini adalah biaya operasional yang lebih murah dibanding pesaing dan juga mudah dalam perawatan," Randy menjelaskan.
Meski belum menjelaskan lebih detil tentang transfer of technology dalam paket penjualannya, LM menyatakan akan menyesuaikan pesanan sesuai dengan apa yang diminta Indonesia. Termasuk dengan pendampingan bagi pilot, perawatan, dan lainnya.
Lalu berapa harga satu unit jenis pesawat Viper ini?
"Kami belum bisa menyebutkan. Tapi yang jelas di bawah 100 Juta USD," jawab Randy.
Selain untuk mengisi skadron baru yang rencananya akan dibentuk TNI AU, LM menawarkan Viper kepada Indonesia juga untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger yang akan segera pensiun. Meski Kemhan sudah memutuskan memilih Sukhoi jenis SU-35 sebagai pengganti Tiger, LM masih optimis.
"Setahu saya itu mereka (Kemhan) masih mempertimbangkan (memilih Sukhoi)," ucap Director International Business Development (IDB) Asia Pacific Lockheed Martin, Robie Notestine di lokasi yang sama.
"F-5 usianya sudah sangat tua. Akan lebih mahal jika Indonesia terus mempertahankannya. Biaya perawatannya akan lebih mahal. Kami merekomendasikan pakai pesawat baru," sambungnya.
Indonesia sendiri sebenarnya telah memiliki pesawat tempur F-16 jenis A/B yang dibeli sejak tahun 1980-an. Ditambah hibah pesawat F-16 C/D dari Amerika Serikat, saat ini TNI AU telah memiliki belasan F-16 yang tersebar di Skadron 16 Pekanbaru dan Skadron 3 Madiun.
Hibah dari AS untuk jenis pesawat F-16 diberikan gratis, namun Indonesia mengupgadenya menjadi blok 52. Pesawat hibah tersebut disetarakan dengan seperti standar F-16 yang digunakan US Air Force saat ini. Dari 24 pesawat hibah, 9 sudah dikirimkan ke Indonesia namun 1 terbakar beberapa waktu lalu.
Sementara itu, F-16 A/B dibeli 12 unit oleh Indonesia pada tahun 1980-an namun 2 di antaranya jatuh. Untuk 10 pesawat tempur ini kini akan diupgade dan sudah ada tanda tangan kontrak antara Indonesia dan AS. Program mid life upgrade (MLU) tersebut akan segera digarap.
"Sudah tanda tangan kontrak 4 minggu lalu. Target selesai tahun 2017," terang Robie.
Dalam acara ini juga turut dihadirkan simulator kokpit F-16 Viper dan tamu undangan diperkenankan untuk mencobanya. Hadir pula dalam acara ini Dubes AS untuk Indonesia, Robert O Blake.
"Kerjasama ini jika terwujud bisaa memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika," tukas Blake.
Dengan biaya operasional yang lebih murah, ini dapat menguntungkan bagi negara yang memiliki budget pas-pasan seperti Indonesia. Terlebih karena pilot-pilot TNI AU juga sudah terbiasa atau mengenal seluk beluk F-16. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 07 Oktober 2015
Lockheed Martin Rayu RI Untuk Beli Jet Tempur F-16 Seri Terbaru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Pengkajian tentang Multiple Launch Rocket System (MLRS) yang harus dibeli TNI AD, sudah berlangsung panjang. User di perbatasan Kalimantan...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
pesawat rongsokan dikasih gratis, ambil kalau beli indonesia rugi besarr , memang barang antik, sebagai simple ajah
BalasHapus