Produsen alat pertahanan asal Turki, Aselsan, menyatakan keinginan untuk berinvestasi di Indonesia setelah bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Senin.
"Kami melihat Indonesia sebagai pusat Asia. Jadi kerja sama ini sangat penting bagi perusahaan dan negara kami," kata Kagan Manekse, Manajer Pengembangan Bisnis dan Pasar Asia dan Pasifik Aselsan.
Kagan mengatakan bahwa pada dasarnya kerja sama antara kedua negara sudah berjalan, dan yang akan dilakukan adalah peningkatan di bidang persenjataan.
Produsen alat pertahanan yang sudah 40 tahun beroperasi di Turki itu memilih Indonesia karena merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar dan perekonomiannya maju.
Koordinator pertemuan tersebut, Abdul Gafur, mengatakan perusahaan Turki itu antara lain mengembangkan persenjataan baru serta radar dan alat komunikasi.
Menurut dia, Menteri Perindustrian meminta perwakilan perusahaan Turki itu menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno untuk menindaklanjuti rencana investasi tersebut mengingat produsen alutsista Indonesia, PT Pindad, berada di bawah kementerian itu.
Cari mitra kembangkan alutsista di Indonesia
Aselsan, produsen alat pertahanan asal Turki, tengah mencari mitra bisnis pengembangan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di Indonesia.
"Bentuknya pasti joint venture," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Putu Gusti Suryawirawan, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, jika rencana tersebut terealisasi, maka penentuan kerja sama bisnis (joint venture) akan diputuskan di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Aselsan kepada Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin, mengemukakan membidik investasinya di Indonesia bidang alutsista.
Kagan Manekse selaku Country Manager Business and Market Development Asia and Pacific Aselsan memandang Indonesia sebagai pusat Asia, sehingga kerja sama tersebut penting.
"Jadi, kerja sama ini sangat penting bagi perusahaan dan negara kami," kata Kagan.
Indonesia juga menjadi pilihan perusahaan persenjataan yang sudah 40 tahun beroperasi di Turki tersebut karena perekonomian yang terus maju, katanya menambahkan. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 19 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Perintah pertama Soekarno sebagai Presiden Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum. Kira-kira apa perintah per...
wow mantap cocok sekali tank altay buat kandidat tank leopard revolution moster seperti tank L01 polandia semodern - modern nya
BalasHapus