Ketua Komisi I Bidang Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq menyatakan pembelian pesawat Sukhoi 35 oleh pemerintah Republik Indonesia tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara karena alokasi dana di APBN tak mungkin cukup.
“Sumber pendanaannya jelas bukan dari APBN atau Rupiah murni, tapi dari pinjaman luar negeri. Pinjaman didorong Komisi I adalah dari state credit,” kata Mahfudz di Gedung DPR RI, Jakarta.
State credit yang didorong Komisi I itu ialah dari Rusia sendiri selaku negara produsen Sukhoi. Apalagi, kata Mahfudz, Rusia pun sebelumnya pernah memberikan fasilitas kredit kepada Indonesia pada pengadaan alat utama sistem senjata RI untuk memenuhi target kekuatan pokok minimum TNI periode 2010-2014.
"Rusia pernah menyediakan fasilitas US$1 miliar kepada Indonesia, tapi yang digunakan (Indonesia) baru sekitar Rp300 juta sekian,” ujar Mahfudz.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu belum mengetahui persis jumlah anggaran yang bakal diperlukan untuk membeli delapan pesawat tempur Sukhoi 35 dari Rusia. Harga satu unit Su-35 diperkirakan US$65 juta atau sekitar Rp951 miliar.
Yang jelas, kata Mahfudz, pembelian melalui state credit lebih menguntungkan bagi Indonesia dibanding commercial credit, sebab suku bunga lebih rendah dan jangka serta tenggat waktu pengembalian pinjaman dapat lebih lama.
Sebelum dilakukan pembelian Sukhoi melalui state credit tersebut, ujar Mahfudz, perlu ada pembicaraan khusus antara Indonesia dan Rusia untuk menjamin ketersediaan kredit itu.
Mekanisme pembelian alutsista tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah dan Komisi I DPR. Komisi I, tegas Mahfudz, mendukung pembelian Sukhoi 35, dan menolak jika pesawat yang hendak dibeli merupakan armada bekas pakai.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengisyaratkan pemerintah RI akan segera menandatangani kontrak pembelian Sukhoi 35 untuk menggantikan skuadron F-5 Tiger TNI Angkatan Udara yang uzur.
Menurut Ryamizard, penandatanganan kontrak akan dilakukan di Rusia. “Nanti (teken kontrak) di Rusia. Saya kan mau ke Rusia. Ada undangan untuk seminar sekalian di sana,” kata dia.
Pekan sebelumnya dalam pertemuan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjdaitan di Jakarta, Rusia menawarkan sejumlah alutsista produksi negaranya kepada Indonesia. Selain Su-35, kapal selam dan helikopter Mil Mi-17 juga disodorkan Negeri Beruang Merah.
Luhut berkata pada delegasi Rusia, jual beli alutsista antardua negara harus disertai transfer teknologi. Ia menyerahkan soal pembelian alutsista tersebut kepada Ryamizard selaku Menteri Pertahanan RI. (CNN-Indonesia)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 16 Februari 2016
Pengandaan Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Gunakan Kredit dari Rusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
rusia lebih dimengerti pasti sepakat su 35 dikirim tahun 2016 ini brsamaan dengan kapal selam atau helli mi nya
BalasHapus