Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (FOTO ANTARA) |
"Hari ini mari kita satukan langkah ke depan," kata Kasad saat berbicara pada Rakernas KNPI di Senggigi, Lombok, NTB, Selasa.
Selain Jenderal Pramono, hadir pula sebagai pembicara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar dan mantan Ketua Umum DPP KNPI Tjahjo Kumolo.
Di hadapan Ketua Umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko serta seluruh jajaran pengurus di tingkat pusat dan daerah seluruh provinsi, Pramono menegaskan penyelenggaraan Rakernas KNPI itu memiliki momentum yang sangat tepat menjelang peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
"Marilah kita jangan lupa pada sejarah. Mengapa Sumpah Pemuda itu dilakukan karena pada saat itu pemuda adalah orang yang akan melakukan perubahan karena pada saat itu musuh utama itu adalah para penjajah. Perlu adanya kekuatan untuk melawan para penjajah yaitu satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa," katanya.
Kasad menegaskan tulang punggung adalah pemuda.
Menurut Pramono, banyak pemuda berkualitas sehingga bisa bersama-sama membangun bangsa.
"Saya hanya menggiatkan pemuda adalah orang yang idealis mempertahankan idealisme itu. Jangan sampai terkikis. Andakata engkau sendiri di tengah hutan jangan sampai merasa sepi," katanya.
Ia menegaskan TNI siap mendukung program KNPI.
"Tolong siarkan kebaikan. KNPI adalah tempat latihan organisasi yang baik, berdiskusi, mengambil keputusan yang baik," katanya.
Ia mengungkapkan seorang pemimpin harus bisa mengorganisasi, yang di bawah harus sepakat dengan pemimpinnya.
"Jangan sampai kita bodoh, jangan sampai kita menjadi pemuda yang tidak berpotensi karena akan menjadi beban negara," katanya.
Peran perempuan
Sementara itu Linda Gumelar menyampaikan salam Ibu Negara Ani Yudhoyono menyampaikan agar KNPI makin meningkatkan peran perempuan dan memberi diberi ruang yang luas.
"Kita ingat pada saat Kongres Pemuda 1928 ada peran perempuan di situ. Kelompok organisasi perempuan pada saat itu Kongres Perempuan pertama 22 Desember 1928 juga di Yogyakarta agar para kaum perempuan pada saat itu bisa ikut sama-sama berjuang dengan kaum pria pada saat itu," katanya.
Pemerintah, katanya, pada saat ini telah menyusun strategi nasional seperti pengaruh keutamaan gender, nasionalisme, SDM, dan disiplin, peningkatan karakter bangsa, penegakan hukum, dikemas dengan iman dan takwa.
Sedangkan Tjahjo menyarankan KNPI menonjolkan jati diri sebagai wadah berhimpun pemuda.
"Janganlah lihat bajunya kuning, merah, hijau, atau abu-abu tetapi kita harus satu pemuda indonesia," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Ia menegaskan KNPI sangat strategis dalam era perubahan ini. Semua punya kesempatan dan hak yang sama bukan soal gender, tua muda, sipil militer.
Tjahjo mengingatkan KNPI juga harus bisa mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat.
Editor: Ruslan Burhani
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar