Tim Patroli Indobatt, yang dipimpin Lettu Inf Kukuh, terkena ledakan roadside bomb saat melaksanakan patroli kendaraan di jalan menuju Markas FCR Perancis UN Posn 9-10, dari kejadian tersebut satu kendaraan tempur yang digunakan rusak parah, dan dua orang terluka.
Satu orang luka parah mengalami luka bakar dan pendarahan di perut serta luka di beberapa bagian tubuh, korban di evakuasi dengan Helikopter ke Level III Hospital Naqoura, sedangkan satu orang mengalami luka sedang, patah tulang pada kaki kanan dan luka di beberapa bagian tubuh di evakuasi ke Level II Hospital Chinmedcoy Sektor Timur.
Menurut Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL Lettu Inf Suwand, peristiwa tersebut bukanlah kejadian sebenarnya, ini merupakan skenario latihan gabungan yang dilaksanakan prajurit Indonesian Batallion (Indobatt) bersama dengan prajurit Force Commander Reserve (FCR) dari Perancis dan Staf Kesehatan Markas UNIFIL, dalam rangka menguji penetapan SOP (Standar Operasional Prosedur) pelaksanaan evakuasi korban anggota UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), latihan dilaksanakan di Compound Perancis, Minggu (21/10).
"SOP baru yang diujikan ini merupakan pembaharuan dari SOP Casevac yang telah ada sebelumnya, dimaksudkan untuk meningkatkan evektivitas, efisiensi, dan waktu respon (respon time) dari pihak-pihak yang tekait pada saat terjadinya kecelakaan/accident di lapangan yang membutuhkan evakuasi segera, baik melalui jalan darat maupun evakuasi udara."Katanya melalui rilis yang diterima InfoPublik, Senin (22/10).
Dia menjelaskan, adapun pihak-pihak yang terlibat dalam latihan ini, antara lain Indobatt sebagai Tim Patroli, FCR (Force Commander Reserve) Frenchbatt, FMT (Forward Medical Team) Frenchbatt (Perancis), Level II Hospital Chinmedcoy (China) Sektor Timur, AMET (Air Medical Evacuation Team) Italbatt (Italia), JOC (Joint Operation Centre) Naqoura, CMO (Chief Medical Officer) dan FMO (First Medical Officer).
Ikut hadir mengawasi jalannya latihan Chief Medical Officer (CMO) UNIFIL, Mr. Florin Paul MD, PhD, MPH, Letkol Kes Abdul Goni Medical Planner, Kasiops Indobatt Kapten Inf Risa, Dokter Satgas Lettu Kes dr. Iwan Juniarto dan Pasiops Lettu Inf Budi Prakoso.
SUmber : Kominfo
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 22 Oktober 2012
Prajurit Indobatt Kena Ledakan Bom di Lebanon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar