Helikopter Apache |
Komisi I DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro soal pagu indikatif Kemhan Tahun 2014 sebesar 80 Triliyun lebih serta menerima usulan tambahan anggaran yang di ajukan Kemhan/TNI sebesar 8,7 Triliyun.
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menjelaskan, pihak Kemhan juga mengajukan tambahan anggaran khusus untuk pengadaan Helikopter Serang Apache beserta persenjataannya dan pesawat Hercules C-130 eks RAAF, Australia sebesar Rp 6 triliun, yang berasal dari dana on top atau pinjaman dari luar negeri.
Kata Mahfudz, memang sebelumnya secara informal pihak TNI AD berencana membeli pesawat serbu Apache, tetapi terganjal soal sumber pendanaannya. Karena pihak Kemenkeu meminta alokasi anggaran pembelian Apache itu diambil dari pos anggaran TNI AD sendiri.
Pihak TNI AD keberatan kalau untuk belanja Apache itu menggunakan anggaran reguler TNI AD, sendiri, karena jelas akan sangat membebani anggaran untuk pembiayaan rutin. Karena mereka usulkan di 2014, pengadaan Apache sumbernya dari dana on top. (Pelita Online)
kalau bisa pembelian alusita jgn dari hutang, krn simple saja, kalau dari hutang pasti dgn embel2, ente ane kasih pinjem, tapi harus beli alusita ane, walaupun barang ane rongsokan, ente harus tetap beli mahal.
BalasHapusintinya yg rugi kita2 juga
menyedihkan...