PEMAHAMAN teknologi dirgantara sangat berkembang, para perwira harus mengikut perkembangan tersebut, karena kekuatan udara sangat menentukan dalam memenangkan peperangan atau pertempuran baik secara langsung atau dibantu angkatan lain.
Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam pembekalannya kepada seratus Perwira Siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Pasis Sekkau) Angkatan ke-93 di Kampus Sekkau Halim Perdanakusuma. Rabu (12/6).
Ditekankan Kasau, pertama para perwira harus ikuti selalu kemajuan tehnologi dan jangan biarkan selalu menjadi pengguna, ikuti perkembangan air power serta hukum udara, kedua bahwa kondisi lingkungan startegis di beberapa negara mengalami permasalah hubungan, kondisi ini memerlukan perhatian bersama.
Permasalahan regional yang masih menjadi pembicara adalah masalah Laut China Selatan karena China beranggapan Laut China Selatan adalah miliknya.
Dari anggapan tersebut, menurut Kasau, banyak negara-negara yang merasa dirugikan kepentingannya maka akan terjadi fiksi-fiksi yang kalau tidak diselesaikan secara diplomasi akan terjadi masalah yang berkaitan dengan kekuatan.
Berkaiatan dengan itu, untuk kepentingan angkatan udara untuk bisa menyelesaikan beberapa hal yang tekait dengan wilayah udara adalah adanya pengaturan sebagian wilayah udara nasional oleh singapura, permasalahan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), dan training area yang digunakan oleh singapura, jelas Kasau.
Kasau berharap, para perwira dapat menjalin persahabatan dengan perwira negara lain secara person to person sebaik mungkin, sehingga apabila terjadi permasalahan dapat dengan mudah diselesaikan.
Jalinan tersebut dapat dilaksanakan melalui latihan bersama dengan negara sahabar seperti Australia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Amerika. Latihan bersama tidak saja dilakukan oleh TNI Angkatan Udara akan tepapi dilakukan juga oleh TNI AD dan TNI AL.
Terkait alutsista Kasau menjelaskan, bahwa pada rentra ke tiga TNI AU akan menambah pesawat-pesawat baru diantaranya F-16, Sukhoi, super tucano, T-50, N-295, C-130 Hercule, Helikopter Cougar, pesawat latih Grob, jelasnya. (dispenau| MPI)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 13 Juni 2013
Kasau : Kekuatan Udara Sangat Menentukan Kemenangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar