Pengurus Majelis Pustaka Dakwah Informasi Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya, mempertanyakan mudahnya bagi peneliti asing memperoleh Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas kasus-kasus yang ditangani kepolisian terkait terduga teroris.
Mustofa mengatakan, sering ditemui kasus dimana peneliti asing keluar-masuk memperoleh data BAP dari kepolisian. Bahkan, BAP tersebut dijadikan sebagai bahan penelitian.
Padahal, BAP kata dia, merupakan data yang harus dikunci rapat dan tidak bisa dipublikasi kepada siapa pun apalagi kepada pihak asing.
"Peneliti seperti Sydney Jones kok bisa orang asing dapat BAP bertumpuk-tumpuk dari kepolisian," kata Mustofa, saat diskusi "Penanganan Tindakan Pidana Terorisme Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia" di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (25/11/2013).
Mustofa berpendapat, pihaknya merasa aneh terkait penanganan dan isu terorisme yang terjadi di Indonesia. Sebab, menurutnya penanganan tindakan terorisme harus terbebas dari kepentingan asing.
"Padahal ini kan logikanya enggak bisa orang asing seenaknya dapat BAP keluar masuk dari kepolisian," ujarnya.
Bahkan, tambah dia, terorisme sulit dihapus. Karena "cap" teroris justru sengaja dilekatkan kepada keluarga para terduga teroris.
"Jadi saya berpikir tidak mungkin terorisme mau dibiarkan hidup. Ini jelas keluarganya mau dicap, kerjaannya mau dihilangkan," ungkapnya. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 26 November 2013
Kasus terorisme, asing mudah dapatkan BAP dari kepolisian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar